Salah satu perbedaan mendasar antara Ahlussunnah dan Mujassimah adalah dalam memahami sifat-sifat Khobariyah seperti “wajah”, “yad” (tangan), “ain” (mata) dan sebagainya.
Ahlussunnah sepakat menyatakan bahwa sifat-sifat tersebut bukanlah organ-organ tubuh, bukan pula alat-alat untuk bekerja, bukan sesuatu yang berubah-ubah dan bukan pula sesuatu yang bergerak. Ringkasnya, semua itu bukan sesuatu yang fisik atau jasmani.
Jadi, kalau ditanya, “Apakah TANGAN ALLAH bisa bergerak?” misalnya.
Maka Mujassimah akan menjawab, “Ya, tentu bisa.”
Sedangkan Ahlussunnah menjawab, “TANGAN ALLAH tidak bisa disebut bergerak atau berubah, ia bukan organ dan bukan alat” (mengutip ucapan Imam al Khathib al Baghdadi).
Oleh sebab sifat-sifat itu bukanlah sesuatu yang fisik atau jasmani, maka tidak memiliki panjang, lebar, tebal atau tipis.
Jika ditanya, “Apakah TANGAN ALLAH punya panjang dan lebar, tebal/tipis?”
Maka Mujassimah akan menjawab, “Ya, tentu punya. Namanya juga tangan.”
Sedangkan Ahlussunnah menjawab, “TANGAN ALLAH tidak bisa disebut panjang/pendek, lebar/sempit, tebal/tipis. TANGAN ALLAH bukan organ dan bukan alat.” (Mengutip ucapan Imam Abu Bakr Al Isma’iliy dalam kitabnya “Akidah Ahlussunnah”)
Itulah perbedaan mendasar antara Ahlussunnah dan Mujassimah.
Sumber FB Ustadz : Danang Kuncoro Wicaksono