๐๐๐ง๐๐๐ ๐ก๐๐ฆ๐๐๐๐ง ๐๐๐ฅ๐จ๐ฆ ๐ง๐๐ฅ๐๐จ๐๐
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Memberikan nasehat atau pun kritik kepada penguasa secara terbuka dibolehkan oleh para ulama bila memang keadaan sudah mengharuskan yang demikian sebagaimana yang telah diterangkan di bab sebelumnya. Dan di bab ini kita akan membahas fatwa dan juga praktik langsung dari para ulama tentang bagaimana menasehati para penguasa secara terbuka.
๐. ๐ฃ๐ฒ๐ป๐ท๐ฒ๐น๐ฎ๐๐ฎ๐ป ๐จ๐น๐ฎ๐บ๐ฎ ๐๐ฒ๐ป๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฒ๐ฏ๐ผ๐น๐ฒ๐ต๐ฎ๐ป๐ป๐๐ฎ
Para ulama telah menjelaskan kebolehan memberikan nasihat secara terbuka kepada penguasa dalam situasi tertentu, terutama ketika kemungkaran yang dilakukan oleh penguasa sudah nyata dan membawa dampak yang luas bagi masyarakat. Berikut diantara pernyataan ulama dalam masalah ini :
Al imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata :
ูุง โูุชุนุฑุถ โุจุงูุณูุทุงูุ โูุฅู โุณููู โู ุณูููุ โูุนุตุงู.ูุฃู ุง ู ุง ุฌุฑู ููุณูู ู ู ุงูุชุนุฑุถ ูุฃู ุฑุงุฆูู ูุฅููู ูุงููุง ููุงุจูู ุงูุนูู ุงุกุ ูุฅุฐุง ุงูุจุณุทูุง ุนูููู ุงุญุชู ูููู ูู ุงูุฃุบูุจ
"Janganlah ada yang berani berhadapan dengan penguasa, karena pedangnya sudah terhunus dan tongkatnya siap digunakan. Adapun apa yang terjadi pada masa salaf ketika mereka menentang pemimpin mereka, itu karena para pemimpin menghormati para ulama. Maka, ketika para ulama bersikap keras terhadap mereka, para pemimpin biasanya bersabar dan tunduk terhadap mereka."[1]
Al imam Nawawi rahimahullah berkata :
ูุฅู ูู ูู ูู ุงููุนุธ ุณุฑุง ูุงูุฅููุงุฑ ููููุนูู ุนูุงููุฉ ูุฆูุง ูุถูุน ุฃุตู
โTapi jika nasehat dan kritik tidak bisa disampaikan kepada mereka dengan cara itu, maka sampaikanlah dengan terang-terangan agar kebenaran tidak tersia-siakan".[2]
Mulla Ali al Qari rahimahullah berkata :
โุฅุฐุง โุฃู ูู โูุฅู โูู โูู ูู โุงููุนุธ โุณุฑุง โูููุฌุนูู โุนูุงููุฉ โูุฆูุง โูุถูุน โุงูุญู ูู ุง ุฑูู ุทุงุฑู ุจู ุดูุงุจ ูุงู ูุงู ุฑุณูู ุงููู - ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฃูุถู ุงูุฌูุงุฏ ููู ุฉ ุญู ุนูุฏ ุณูุทุงู ุฌุงุฆุฑ
"Semua ini jika memungkinkan. Jika tidak memungkinkan untuk menasihati secara rahasia, maka lakukanlah secara terbuka agar kebenaran tidak hilang, sebagaimana diriwayatkan dari Thariq bin Syihab bahwa Rasulullah bersabda: 'Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang dzalim.โ[3]
Beliau rahimahullah juga berkata :
ุงููุงุฌุจู ุนูู ู ู ุฑุฃู ู ููุฑูุง ู ู ุฐู ุณูุทุงู ุฃู ูููุฑู ุนูุงููุฉู ูููู ุฃู ูููโฆ ุฃู ุงููุงุฌุจ ุนูู ูู ู ู ุฑุฃู ู ููุฑูุง ุฃู ูููุฑู ุฅุฐุง ูู ูุฎู ุนูู ููุณู ุนููุจุฉ ูุง ูุจู ูู ุจูุง
"Menjadi kewajiban bagi orang yang melihat kemungkaran dari penguasa untuk mengingkarinya secara terbuka dan dengan cara apapun yang memungkinkan. ..Bahwa menjadi kewajiban bagi setiap orang yang melihat kemungkaran untuk mengingkarinya jika ia tidak takut terhadap hukuman yang tidak mampu ia tanggung."[4]
Al imam Ibnu Mulqin asy Syafiโi rahimahullah berkata :
ุงููุงุฌุจ ุนูู ู ู ุฑุฃู ู ููุฑูุง ู ู ุฐู โุณูุทุงู ุฃู โูููุฑู โุนูุงููุฉุ ูููู ุฃู ููู ุฑูู ุฐูู ุนู ุนู ุฑ ูุฃุจูุ ูุงุญุชุฌูุง ุจูููู ู ู ุฑุฃู ู ููู ู ููุฑูุง ูููุบูุฑู ุจูุฏู ูุจูููู ุฅุฐุง ูุงุจุช ุฃู ุชู ุฃู ูููููุง ููุธุงูู : ูุง ุธุงูู ููุฏ ุชูุฏุน ู ููู
"Wajib atas orang yang melihat kemungkaran dari penguasa untuk mengingkarinya secara terbuka dan dengan cara apapun yang memungkinkan. Hal ini didasarkan kepada riwayat dari Umar dan Ubay, dan mereka berdalil dengan sabda Nabi ๏ทบ: 'Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya.' Dan dengan sabdanya ๏ทบ: 'Apabila umatku takut untuk mengatakan kepada orang dzalim, โWahai zalimโ, maka mereka jatuh dalam kehinaan.โ[5]
Al imam Ibnu Jauzi rahimahullah :
ู ู ุงูุฃู ุฑ ุจุงูู ุนุฑูู ูุงูููู ุนู ุงูู ููุฑ ู ุน ุงูุณูุงุทูู ุงูุชุนุฑูู ูุงููุนุธุ ูุฃู ุง ุชุฎุดูู ุงูููู ูุญู ูุง ุธุงูู ูุง ู ู ูุง ูุฎุงู ุงูููุ ูุฅู ูุงู ุฐูู ูุญุฑู ูุชูุฉ ูุชุนุฏู ุดุฑูุง ุฅูู ุงูุบูุฑ ูู ูุฌุฒุ โูุฅู โูู โูุฎู โุฅูุง โุนูู โููุณู โููู โุฌุงุฆุฒ ุนูุฏ ุฌู ููุฑ ุงูุนูู ุงุก
"Di antara bentuk amar ma'ruf nahi munkar terhadap para penguasa adalah memberikan penjelasan dan nasihat. Adapun mengeraskan ucapan, seperti mengatakan, 'Wahai zalim, wahai orang yang tidak takut kepada Allah,' jika hal itu dapat menimbulkan fitnah yang bahayanya meluas kepada orang lain, maka hal tersebut tidak diperbolehkan. Namun, jika yang dikhawatirkan hanya terhadap dirinya sendiri, maka hal tersebut diperbolehkan menurut mayoritas ulama."[6]
๐. ๐๐ฎ๐๐๐ ๐ฑ๐ฎ๐น๐ฎ๐บ ๐๐ฒ๐ท๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ต ๐๐๐น๐ฎ๐บ
Bersambungโฆ (Insyaallah segera terbit buku kami : KETIKA NASEHAT HARUS TERBUKA : HAK UMAT ATAS PENGUASA )
________
[1] Ghadaโ al Albab fi Syarh Mandzumah al Adab (1/231)
[2] Syarh Nawawi โala Muslim (18/118)
[3] Umdaqtul Qari (15/166)
[4] Umdatul Qari (10/51)
[5] At Taudhih (32/368)
[6] Al Adab Asy Syarโiyyah (1/176)
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq