Zikir dan Doa Suara Keras Saat Umrah

Zikir Dan Doa Suara Keras Saat Umrah

Zikir Dan Doa Suara Keras Saat Umrah

Saya mendapati status ini dari teman yang nge-share dan menanyakan, apa betul saat di Safa-Marwah tidak boleh suara keras (bahasa mereka teriak), sementara sudah biasa bagi mutawwif dari berbagai negara, khususnya yang membawa rombongan jemaah, adalah membaca doa dan zikir bersuara keras.

Andai jemaahnya merasa malu karena ada yang 'berteriak' di tempat Sa'i lalu bagaimana kalau beliau-beliau dulu berjumpa dengan Sayidina Umar di tempat Sa'i? Ulama ahli hadis, Syekh Ibnu Abi Syaibah (teman Imam Ahmad bin Hambal dan termasuk perawi hadis dalam Sahih Bukhari) mencantumkan riwayat berikut:

«ﻛﺎﻥ ﻋﻤﺮ ﻳﻠﺒﻲ ﻋﻠﻰ اﻟﺼﻔﺎ ﻭاﻟﻤﺮﻭﺓ، ﻭﻳﺸﺘﺪ ﺻﻮﺗﻪ، ﻭﻳﻌﺮﻑ ﺻﻮﺗﻪ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ، ﻭﻻ ﻳﺮﻯ ﻭﺟﻬﻪ»

Umar membaca Talbiyah di Safa dan Marwah, maka suaranya menjadi lebih keras, dan suaranya dapat dikenali di malam hari, tetapi wajahnya tidak terlihat (Mushannaf Ibni Abi Syaibah)

Di Mekah, terkhusus momen ibadah haji adalah waktu yang diperintahkan untuk mengeraskan suara. Berikut dalil hadisnya:

ﺃﺗﺎﻧﻲ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻓﺄﻣﺮﻧﻲ ﺃﻥ ﺁﻣﺮ ﺃﺻﺤﺎﺑﻲ ﻭﻣﻦ ﻣﻌﻲ ﺃﻥ ﻳﺮﻓﻌﻮا ﺃﺻﻮاﺗﻬﻢ ﺑﺎﻟﺘﻠﺒﻴﺔ (ﺣﻢ ﺣﺐ ﻛ ﻫﻖ) ﻋﻦ اﻟﺴﺎﺋﺐ ﺑﻦ ﺧﻼﺩ

"Malaikat Jibril datang kepadaku dan memerintahkan aku untuk menyuruh para sahabatku dan orang-orang yang bersamaku agar meninggikan suara mereka dalam Talbiyah." (HR Ahmad, Ibnu Hibban, Al Hakim dan Baihaqi dari Saib bin Khallad)

Jadi selama rangkaian ibadah haji justru diperintahkan untuk mengeraskan suara. Jangan-jangan hadisnya Daif? Saya sudah cek langsung ke kitab Al-Jami' Ash-Shaghir dan Syekh Albani menilai sahih terhadap hadis ini dan hadis berikutnya.

Mengapa dianjurkan dengan suara keras? Ahli hadis dari Mesir, Syekh Abdurrauf Al-Munawi, menjelaskan;

ﺇﻇﻬﺎﺭا ﻟﺸﻌﺎﺋﺮ اﻹﺳﻼﻡ ﻭﺗﻌﻠﻴﻤﺎ ﻟﻠﺠﺎﻫﻞ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻣﻨﺪﻭﺏ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ اﻟﻤﻘﺎﻡ

"Untuk menunjukkan syiar-syiar Islam dan mengajarkan kepada orang-orang yang tidak tahu apa yang dianjurkan (dibaca) dalam situasi tersebut" (Faidh Al-Qadir, 2/97)

Jemaah haji dan umrah tidak semua menguasai ilmu, tata cara dan zikir yang dibaca di tempat yang dianjurkan di sekitar Mekah. Bagi mutawwif yang mengeraskan suara dan diikuti oleh jemaahnya sudah tepat. Bahkan dalam hadis di atas yang diperintah adalah Nabi bersama para Sahabat yang ikut dengan Nabi.

Seberapa ukuran suara keras saat Talbiyah? Syekh Abdurrauf Al-Munawi mengutip dari Al-Hafidz Ibnu Hajar sekaligus penilaian sahihnya:

ﺭﻭﻯ اﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺷﻴﺒﺔ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺻﺤﻴﺢ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ اﻟﻔﺘﺢ ﻛﺎﻥ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺮﻓﻌﻮﻥ ﺃﺻﻮاﺗﻬﻢ ﺑﺎﻟﺘﻠﺒﻴﺔ ﺣﺘﻰ ﺗﺒﺢ ﺃﺻﻮاﺗﻬﻢ ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺃﻳﻀﺎ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺻﺤﻴﺢ ﻋﻦ ﺑﻜﺮ اﻟﻤﺰﻧﻲ ﻛﻨﺖ ﻣﻊ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻓﻠﺒﻰ ﺣﺘﻰ ﺃﺳﻤﻊ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ اﻟﺠﺒﻠﻴﻦ

"Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanad yang shahih, seperti dalam Fath Al-Bari: Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeraskan suara mereka ketika bertalbiyah hingga suara mereka menjadi SERAK. Beliau pun meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Bakr Al-Muzani: Aku pernah bersama Ibnu Umar, lalu dia membaca Talbiyah hingga aku mendengar apa yang ada di antara dua gunung." (Faidh Al-Qadir, 2/97)

Di mana saja dianjurkan mengeraskan suara? Berikut dalil hadis yang hampir sama dengan hadis di atas, tetapi di sini ada tambahan yang dijadikan dalil lokasi. Rasulullah bersabda:

ﺃﺗﺎﻧﻲ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻲ: ﺇﻥ اﻟﻠﻪ ﻳﺄﻣﺮﻙ ﺃﻥ ﺗﺄﻣﺮ ﺃﺻﺤﺎﺑﻚ ﺃﻥ ﻳﺮﻓﻌﻮا ﺃﺻﻮاﺗﻬﻢ ﺑﺎﻟﺘﻠﺒﻴﺔ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﻣﻦ ﺷﻌﺎﺋﺮ اﻟﺤﺞ (ﺣﻢ ﻫـ ﺣﺐ ﻛ) ﻋﻦ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﺧﺎﻟﺪ

"Jibril datang kepadaku dan berkata: Allah memerintahkanmu agar memerintahkan teman-temanmu agar mengeraskan suara ketika Talbiyah, karena ia merupakan salah satu syiar haji." (HR Ahmad, Baihaqi, Ibnu Hibban dan Hakim dari Zaid bin Khalid)

Kalimat 'Syi'ar' ini memiliki akar kata dengan Masyair, Syekh Abdurrauf Al-Munawi berkata:

ﻭاﻟﻤﺸﺎﻋﺮ ﻣﻮاﺿﻊ اﻟﻨﺴﻚ ... ﻭﻛﻤﺎ ﺃﻧﻬﺎ ﻣﻦ ﺷﻌﺎﺭ اﻟﺤﺞ ﻫﻲ ﻣﻦ ﺷﻌﺎﺭ اﻟﻌﻤﺮﺓ

Masyair adalah tempat-tempat ibadah... Sebagaimana Talbiyah menjadi syiar haji juga sebagai syiar umrah (Faidh Al-Qadir, 2/97)

Tapi mutawwif kadang menambah bacaan zikir selain Talbiyah. Bagaimana? Boleh. Sahabat Ibnu Umar juga menambahkan zikir dalam Talbiyah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalilnya saya sertakan saja dan silahkan diterjemahkan sendiri. Tangan saya sampai kram.


ﻋﻦ ﻧﺎﻓﻊ، ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ، ﺃﻥ ﺗﻠﺒﻴﺔ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﻟﺒﻴﻚ اﻟﻠﻬﻢ، ﻟﺒﻴﻚ، ﻟﺒﻴﻚ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻚ ﻟﺒﻴﻚ، ﺇﻥ اﻟﺤﻤﺪ ﻭاﻟﻨﻌﻤﺔ ﻟﻚ ﻭاﻟﻤﻠﻚ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻚ» ﻗﺎﻝ: ﻭﻛﺎﻥ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﻴﻬﺎ: " ﻟﺒﻴﻚ ﻟﺒﻴﻚ، ﻭﺳﻌﺪﻳﻚ، ﻭاﻟﺨﻴﺮ ﺑﻴﺪﻳﻚ، ﻟﺒﻴﻚ ﻭاﻟﺮﻏﺒﺎء ﺇﻟﻴﻚ ﻭاﻟﻌﻤﻞ . رواه مسلم 

ﻗﺎﻝ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ: «ﻭﺇﻥ ﺯاﺩ ﻓﻲ اﻟﺘﻠﺒﻴﺔ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺗﻌﻈﻴﻢ اﻟﻠﻪ ﻓﻼ ﺑﺄﺱ ﺇﻥ ﺷﺎء اﻟﻠﻪ، ﻭﺃﺣﺐ ﺇﻟﻲ ﺃﻥ ﻳﻘﺘﺼﺮ ﻋﻠﻰ ﺗﻠﺒﻴﺔ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ»  ﻗﺎﻝ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ: " ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻗﻠﻨﺎ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﺰﻳﺎﺩﺓ ﺗﻌﻈﻴﻢ اﻟﻠﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﻟﻤﺎ ﺟﺎء ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻭﻫﻮ ﺣﻔﻆ اﻟﺘﻠﺒﻴﺔ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﺛﻢ ﺯاﺩ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻓﻲ ﺗﻠﺒﻴﺘﻪ ﻣﻦ ﻗﺒﻠﻪ: ﻟﺒﻴﻚ ﻭاﻟﺮﻏﺒﺎء ﺇﻟﻴﻚ ﻭاﻟﻌﻤﻞ " سنن الترمذي 

Sumber FB Ustadz Ma'ruf Khozin

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Zikir dan Doa Suara Keras Saat Umrah - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®