Mengapa Mesti Malu Dan Marah Jika Di Panggil Wahabi?
Lihat dulu kitabnya di bawah.!
Oke, begini.! Untuk Temen²ku yang salafi, aku rasa mulai sekarang tidak perlu malu lagi, kalo seandainya ada yg membuntutinya Nama salafi dengan sebutan Wahabi (Salafi Wahabi).! Lagian kenapa sih harus mesti malu, marah dan gengsi jika di sebut Wahabi, seandainya jika memang benar ajaran yang di Usung oleh Muhammad bin Abdul Wahab itu memang benar, bersih dan sesuai dengan ajaran Rasulullah, mengapa mesti malu ketika ada orang yang memanggil mazhab anda "Wahabi “.!
Contoh Begini : misalkan Saya termasuk salah satu orang yg condong mengikuti Imam Syafi'i, jadi saya di sebut mahzab Syafi’i, padahal nama beliau adalah Muhammad bin Idris, dan saya Tdk malu di sebut madzhab Syafi'i dan juga tidak ada satupun sampai saat ini pengikut mahzab Syafi’i yang protes apalagi marah dengan penamaan tersebut. Begitu pula madzhab hanbali nama pendiri nya adalah Ahmad Bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad bin Idris, dan tidak ada dari pengikutnya protes lalu mengganti dengan nama ahmadi.
Menurutku Seharusnya salafi itu bangga di panggil dengan sebutan Wahabi yang merupakan nama dari pendiri manhaj anda yang menurut sejarah yang valid adalah besutan Inggris dan Yahudi. Dibuat untuk menghancurkan islam dari dalam, karena untuk menghancurkan islam dari luar adalah tidak mungkin.!
Saya lebih enak menyebut salafi itu adalah Wahabi, alasannya Krna ini adalah nama laqob yg mashur bagi ulama tauhid di najd yg menisbatkan dirinya kepada Muhamad bin abd wahab, maka pengikutnya dan orang² yg mengikuti dakwahnya di daerah najd di sebut alwahabi, Coba Liat kitabnya di bawah ini Kitab Fatawa Nur Ala Ad darb No 6.
Ulamak² wahhabi sendiri mengakui bahwa ajaran mereka adalah bernama ” Wahabi ” dan di pelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Cuma jamaah salafi Wahabi Indonesia saja yang amat malu dan gengsi di panggil Wahabi, tak tau kenapa? Bisa jadi karna ada apa-apa?
#ngaji #yukngaji #kitabkuning #photo #hikmah #santri #viral #fyp #bangkai an
Sumber FB Ustadz : M Sayedi