Hukum Menahan Angin di Tengah-tengah Sholat

Hukum Menahan Angin di Tengah-tengah Sholat

Hukum Menahan Angin di Tengah-tengah Sholat

ما حكم مدافعة الريح أثناء الصلاة؟

Apa hukum menahan angin di tengah-tengah sholat?

ج- المدافعة عند التحرم مكروه، ولو عرضت له قبل التحرم فزالت وعلم من عادته أنها تعود إليه في الصلاة فمكرهة أيضا، والمدافعة في غير ما ذكر غير مكروهة كما في فتح المعين بهامش الإعانة الجزء الأول صحفة ١٩٤(مع زيادة من الفقير):

Jawab- menahan angin ketika takbirotul ihrom adalah makruh dan apabila rasa ingin buang angin datang sebelum takbirotul ihrom lalu hilang dan diketahui dari kebiasaannya bahwa rasa ingin buang angin tersebut akan kembali lagi di dalam sholat, maka juga makruh hukumnya. Adapun menahan ingin buang angin di selain kedua tempat di atas tidaklah makruh, sebagaimana keterangan dalam kitab Fathul Mu'in Bi Hamisyil I'anah, juz 1, halaman 194 (disertai tambahan ibaroh dari Al-faqir):

وكره صلاة بمدافعة حدث كبول وغائط وريح للخبر الآتي ولأنها تخل بالخشوع بل قال جمع: إن ذهب بها بطلت.

ويسن له تفريغ نفسه قبل الصلاة وإن فاتت الجماعة وليس له الخروج من الفرض إذا طرأت له فيه ولا تأخيره إذا ضاق وقته والعبرة في كراهة ذلك بوجودها عند التحرم.

Dan makruh sholat dengan menahan hadats seperti kencing atau buang air besar dan angin, berdasarkan hadits yang akan datang. Dikarenakan hal itu dapat menghilangkan kekhusyu'an sholat dan bahkan segolongan ulama berpendapat jika kekhusyu'an bisa hilang karena menahan hadats, sholatnya batal. Disunnahkan untuk mengosongkan diri dari rasa ingin berhadats sebelum sholat, meski pun mengakibatkan ketinggalan berjamaah. Tidak boleh baginya keluar dari ibadah fardlu saat rasa ingin berhadats datang dan tidak boleh juga mengakhirkannya jika waktunya sempit. Ibroh kemakruhan hal tersebut adalah karena adanya mudafa'ah di saat takbirotul ihrom."

وينبغي أن يلحق به ما لو عرضت له قبل التحرم فزالت وعلم من عادته أنها تعود إليه في الصلاة

"Dan seyogyanya disamakan hukum kemakruhannya dengan kasus apabila rasa ingin buang angin tersebut datang sebelum melakukan takbirotul ihrom lalu hilang dan diketahui dari kebiasaannya bahwa itu akan kembali lagi saat sedang sholat."

(Tambahan: Bulughul Marom, Imam Ibnu Hajar Al-asqolani)

 وَلَهُ: عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ: لَا صَلَاةَ بِحَضْرَةِ طَعَامٍ، وَلَا هُوَ يُدَافِعُهُ الْأَخْبَثَانِ

Hadits milik Imam Muslim: Dari A'isyah Rodliyallohu Anha, beliau berkata, "Aku mendengar Rosululloh Shollallohu Alaihi wa Sallama bersabda: Tiada sholat (yang sempurna) di hadapan makanan dan tidak juga dia menahan buang air kecil dan buang air besar." 

Sumber FB Ustadz : Nur Fuad Asy-Syaiban

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Hukum Menahan Angin di Tengah-tengah Sholat - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®