Cara Itikaf Di Negeri Sakura
Alhamdulillah para pengurus NU di Jepang bersemangat sekali untuk menghidupkan Ramadan ini dengan ilmu dan ibadah. Di antara programnya adalah pengajian, donasi, menyebar kebaikan bersama dan introspeksi diri. Ini kata panitia yang memberi sambutan.
Dilanjutkan ketua Tahfidziyah NU Jepang, Gus Ghozali Phd. Beliau menyampaikan bahwa itikaf di Jepang sangat sulit karena untuk mencari masjid boleh jadi harus menyeberang provinsi. Kebetulan itikaf adalah salah satu tema yang akan saya jelaskan supaya tidak dilewatkan saat Ramadan.
Saya yang pernah berkunjung ke Taiwan dan Hongkong sangat mengetahui kondisi dan keadaan sulitnya ibadah, sementara Ramadan adalah bulan yang penuh kebaikan untuk ibadah. Khusus negara yang sulit menemukan Masjid maka saya sampaikan pendapat beberapa ulama tentang itikaf di tempat salat di dalam rumah. Tentu ini pendapat yang non mainstream. Sekali ini Bumi Sakura.
Ulama ahli hadis dari Mazhab Hambali Al Hafizh Ibnu Rajab, mengawali penjelasan tentang tempat salat secara khusus di dalam rumah:
ﻣﺴﺎﺟﺪ اﻟﺒﻴﻮﺕ، ﻫﻲ ﺃﻣﺎﻛﻦ اﻟﺼﻼﺓ ﻣﻨﻬﺎ، ﻭﻗﺪ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﻋﺎﺩﺓ اﻟﺴﻠﻒ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﺬﻭا ﻓﻲ ﺑﻴﻮﺗﻬﻢ ﺃﻣﺎﻛﻦ ﻣﻌﺪﺓ ﻟﻠﺼﻼﺓ ﻓﻴﻬﺎ.
Masjid di dalam rumah adalah tempat salat yang dilakukan di dalam rumah. Para ulama Salaf memiliki tradisi menjadikan sebagian tempat di dalam rumah sebagai tempat yang dikhususkan untuk salat
Hal ini didasarkan pada riwayat Sahih Bukhari:
ﻭﺻﻠﻰ اﻟﺒﺮاء ﺑﻦ ﻋﺎﺯﺏ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪ ﻓﻲ ﺩاﺭﻩ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ
"Barra' bin Azib salat di masjid dalam rumahnya secara berjemaah"
Tempat Itikaf Bagi Perempuan
Setelah mencantumkan riwayat di atas beliau menyampaikan pendapat beberapa ulama Mazhab terdahulu:
ﻭﺃﺟﺎﺯ اﻻﻋﺘﻜﺎﻑ ﻓﻴﻬﺎ ﻟﻠﻤﺮﺁﺓ ﺧﺎﺻﺔ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻣﻦ ﻓﻘﻬﺎء اﻟﻜﻮﻓﻴﻴﻦ، ﻣﻨﻬﻢ: اﻟﻨﺨﻌﻲ ﻭاﻟﺜﻮﺭﻱ ﻭﺃﺑﻮ ﺣﻨﻴﻔﺔ
"Itikaf di tempat salat dalam rumah diperbolehkan secara khusus bagi wanita menurut beberapa ulama ahli fikih dari Kufah, di antaranya Nakhai, Tsauri dan Abu Hanifah"
Pendapat Yang Membolehkan
Adakah yang membolehkan itikaf di tempat salat dalam rumah untuk semua orang? Ibnu Rajab tetap menguatkan pendapat mayoritas ahli fikih bahwa itikaf harus di masjid dengan berbagai dalil. Namun beliau tidak memungkiri ada perorangan ulama yang membolehkan:
ﻭاﻋﺘﻜﻒ ﺃﺑﻮ اﻷﺣﻮﺹ ﺻﺎﺣﺐ اﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪ ﺑﻴﺘﻪ. ﻭﺭﺧﺺ ﻓﻴﻪ اﻟﺸﻌﺒﻲ
Abu Ahwash, murid Sahabat Ibnu Mas'ud, melakukan itikaf di tempat salat dalam rumahnya. Sya'bi memberi keringanan dalam masalah ini (Fathul Bari, 2/377)
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin