Metode Tafwid dan Takwil?

Metode Tafwid dan Takwil ?

Metode Tafwid dan Takwil ?

Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai

Kaidah nahwu disusun oleh para ulama tujuan utamanya, agar jangan salah dalam membaca dan memahami teks Arab terutama Al Quran dan hadits nabi, jika ditanya apakah ada hadits secara khusus dari nabi mengajarkan kaidah nahwu yang selama ini dipakai oleh umat islam, sependek sepengetahuan kami tidak ada. 

Timbul pertanyaan apakah terlarang kita mempelajarinya karena tidak ada dalil dari Al Quran dan Hadits yang menyusunnya, maka bagi yang berakal akan mengatakan tidak terlarang, malahan wajib mempelajarinya, agar terhindar dari kesalahan pada saat membaca Al Quran.

Wasilah yang mengantarkan kepada sesuatu yang wajib maka wasilah tersebut menjadi wajib. Sesuatu yang dapat menyelamatkan dari kesalahan dalam ibadah maka wajib untuk dipelajari. 

Kaidah nahwu merupakan hasil kajian dan analisa para ulama terhadap susunan ayat dan hadits nabi, yang dibaca secara turun temurun dari generasi sahabat, agar terjaga sebagai mana turunnya, lalu munculnya generasi yang lemah penguasaan terhadap bahasa Arab, maka disusunlah kaidah - kaidah yang memudahkan umat islam untuk mempelajari nya, agar terhindar dari kesalahan. 

Maka begitu juga halnya ketika ulama tauhid membuat kaidah - kaidah dalam mengenal Allah agar tidak terjerumus ke dalam paham yang menyimpang seperti paham mujassimah yang menggambarkan Allah punya fisik, paham musyabbihah yang menggambarkan Allah mirip dengan makhluk dan paham mu'attilah yang meniadakan sifat Allah. 

Jika ditanya apakah kaidah yang disusun oleh ulama tersebut ada diajarkan secara khusus oleh nabi, maka jawabannya tidak ada, adanya kaidah tersebut merupakan hasil dari kajian dan analisa para ulama tauhid, dari Nash Al Quran dan Hadits nabi, agar orang awam tidak salah dalam mengenal Allah dan Rasul-Nya, maka mempelajari kaidah tersebut menjadi wajib, karena penyimpangan dalam tauhid hukumnya haram. 

Pada prinsipnya keilmuan keislaman bersumber dari Al Quran dan hadits nabi, yang disusun secara sistematis oleh setiap pakar di bidangnya, untuk memudahkan umat islam mempelajari ajaran islam.

Diantara kaidah penting dalam ilmu tauhid adalah metode tafwid dan Takwil, ini merupakan kaidah yang mensucikan Allah dari sifat fisikal, dan membersihkan akal, hati dan perasaan dari penyerupaan Allah dengan Makhluk. 

Aliran yang mengingkari metode tafwid dan Takwil maka sebagian besar akan jatuh kepada paham tajsim dan tasybih, sehingga mereka berani mengatakan Allah punya tangan keduanya sebelah kanan, Allah punya wajah tetapi tidak sama dengan wajah makhluk dan Allah punya kaki dan betis.

Metode tafwid dan takwil merupakan dua metoda yang menitik beratkan kepada tanzih mensucikan Allah dari sifat makhluk, yang menghapus kesan kemiripan dan keserupaan dengan yang diciptakan, karena secara logika mustahil pencipta sama dengan yang diciptakan.

Adapun penggunaan kata dalam Al Quran dan hadits berkaitan perbuatan dan sifat Allah yang biasa menunjukkan perbuatan dan sifat fisikal makhluk, merupakan sekedar hanya untuk memberikan pemahaman, karena itu bahasa yang bisa dipahami. 

Agar orang awam tidak terjerumus kepada pemahaman fisik sehingga muncul di benaknya keserupaan dengan benda indrawi maka ulama membuat kaidah tafwid dan takwil. 

Secara sederhana tafwid adalah menetapkan sifat yang telah Allah tetapkan kepada dirinya, lalu menyerahkan maknanya kepada Allah, karena jika diambil makna hakikinya akan terjerumus kepada penyerupaan dengan makhluk, sedangkan takwil adalah mengambil makna yang layak untuk Allah karena makna yang pertama tidak layak karena sama juga menyebabkan terjatuh kepada paham penyifatan Allah dengan sifat fisikal. 

Dari metode tafwid dan takwil ini lahir konsep sifat 20, secara praktis dan mudah mengenalkan Allah tanpa menyerupakan Allah dengan makhluk, sehingga orang yang mempelajari sifat 20 akan dijauhkan dari paham tajsim dan tasybih. 

Mereka yang mengingkari dan menyesatkan konsep sifat 20 dalam mengenal Allah sama halnya mengingkari dan menyesatkan metode takwil dan tafwid dan mereka yang mengingkari dan menyesatkan metode tafwid dan takwil sama halnya mereka menyesatkan mayoritas ulama dan umat islam dunia, apa mungkin mayoritas ulama tersebut bodoh? 

Dalu-dalu, Minggu 26 Januari 2025 

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Metode Tafwid dan Takwil? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®