๐ฆ๐๐๐๐๐ง ๐๐จ๐ โ๐๐ง ๐ง๐๐๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐ฆ๐๐๐ ๐ฆ๐๐๐๐๐ ?
Afwan kiyai, kami karyawan karena satu keterbatasan tidak melaksanakan shalat Jumโat di masjid, tapi di gedung yang sebenarnya peruntukkannya adalah aula.
Ada salah satu ustadz yang mengatakan bahwa shalat Jumโat kami tidak sah dan beliau setiap kali terjadwal khatib di tempat kami biasanya akan mengulang shalat Dzuhur. Mohon penjelasan dari kiyai tentang hukum sebenarnya.
๐๐ฎ๐๐ฎ๐ฏ๐ฎ๐ป
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Tentang shalat jumโat yang dikerjakan di tempat selain masjid, semisal di kantor, gedung olahraga, termasuk jalanan, memang para ulama berbeda pendapat hukumnya.
Sebagian ulama mensyaratkan shalat Jumโat harus dilaksanakan di masjid, sehingga bila dikerjakan di tempat selainnya, shalat Jumโatnya tidak sah. Bahkan ini tidak sembarang masjid, tapi masjid yang dikumandangkan adzan shalat lima waktu secara rutin di dalamnya.
Namun mayoritas ulama madzhab berpendapat sebaliknya, shalat Jumโat boleh saja dikerjakan di manapun asalkan terpenuhi syarat dan rukunnya.[1] Langsung saja kita simak penjelasan masing-masing pendapat.
๐ญ. ๐ฌ๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐น๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด
Kalangan Madzhab Malikiyyah adalah yang berpendapat bahwa shalat Jumโat tidak sah kecuali dilaksanakan di dalam masjid. Dalil yang digunakan adalah amalan Rasulullah ๏ทบ yang tidak pernah melaksanakan shalat Jumโat kecuali di masjid.
Fatwa kalangan Malikiyyah tentang perkara ini diantaranya adalah apa yang dinyatakan oleh Syaikh Ahmad bin Ghanim al Azhari :
ููููุน ุงูุตูุงุฉ ูุงูุฎุทุจุฉ ูู ุงูุฌุงู ุน ุงูู ุจูู ุนูู ูุฌู ุงูุนุงุฏุฉ ูุฃู ูููู ู ุชุญุฏุง ูุฃู ูููู ู ุชุตูุง ุจุงูุจูุฏ ุฃู ูู ุญูู ุงูู ุชุตู ุญูู ุจูุงุฆู
"Shalat jumโat dan pembacaan khutbah harus diadakan di masjid Jamiโ yang bentuknya berupa bangunan sebagaimana pada umumnya, bangunan itu menyatu dan menyambung dengan suatu daerah tempat tinggal.โ[2]
Juga oleh ulama-ulama Malikiyah lainnya diantaranya al Imam Khalil al Maliki rahimahullah dengan fatwanya :
ุดุฑูุท ุตุญุฉ ุงูุฌู ุนุฉ ...ูุจุฌุงู ุน ู ุจูู ู ุชุญุฏ
โDan diantara syarat sahnya Jumโat adalah ...harus dikerjakan di masjid jami, yang ada batas bangunannya.โ[3]
Berkata al imam Ibnu Rusyd al Maliki rahimahullah :
โูุง โูุตุญ โุฃู โุชูุงู โุงูุฌู ุนุฉ โูู โุบูุฑ โู ุณุฌุฏ
โTidak sah shalat Jumโat yang dikerjakan di tempat selain masjid.โ[4]
Berkata al imam Abu Walid al Baji rahimahullah :
ุฅุฐ ูุดุชุฑุท ุฃููุง โูุง โุชูุงู โุฅูุง โูู โุงูุฌุงู ุน ุงูู ุฎุตูุต ููุง
โDisyaratkan bahwa ia (shalat Jumโat) tidak boleh ditegakkan kecuali di masjid raya yang dikhususkan bangunannya.โ[5]
๐ฎ. ๐ฌ๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐บ๐ฏ๐ผ๐น๐ฒ๐ต๐ธ๐ฎ๐ป
Adapun jumhur ulama madzhab dari kalangan Hanafiyyah, Syafiโiyyah dan juga Hanabilah membolehkan shalat jumat dikerjakan di tempat selain masjid. Berikut fatwa โfatwa para ulama yang mendukung pendapat ini.
A. Al Ahnaf
Madzhab Hanafiyyah menetapkan bahwa shalat Jumโat boleh dikerjakan di manapun dengan syarat tempat tersebut tidak dilarang oleh penguasa untuk ditegakkannya shalat Jumโat padanya.
Berkata al imam Zailaโi al Hanafi rahimahullah :
ูุฅู ูุชุญ ุจุงุจ ูุตุฑู ูุฃุฐู ูููุงุณ ุจุงูุฏุฎูู: ุฌุงุฒ ุ ูููุฑู ; ูุฃูู ูู ููุถ ุญู ุงูู ุณุฌุฏ ุงูุฌุงู ุน
"Ketika seorang penguasa membuka pintu istananya dan mengizinkan masyarakat untuk masuk (shalat jumโat disitu), maka hukumnya boleh tetapi makruh. Karena si pemimpin itu tidak menunaikan hak masjid Jamiโ.[6]
Fatwa yang sama juga dinyatakan oleh al imam Ibnu Abidin, Ibnu Najim al Bashri dan lainnya rahimahumullah.[7]
B. Syafiโiyyah
Kalangan madzhab Syafiโiyyah tidak mensyaratkan pelaksanaan shalat Jumโat harus dikerjakan di dalam masjid. Berkata Muhyiddin al Imam Nawawi rahimahullah :
ูุงู ุฃุตุญุงุจูุง ููุง ูุดุชุฑุท ุฅูุงู ุชูุง ูู ู ุณุฌุฏ ูููู ุชุฌูุฒ ูู ุณุงุญุฉ ู ูุดููุฉ ุจุดุฑุท ุฃู ุชููู ุฏุงุฎูุฉ ูู ุงููุฑูุฉ ุฃู ุงูุจูุฏุฉ ู ุนุฏูุฏุฉ ู ู ุฎุทุชูุง
"Sahabat-sahabat kami syafiโiyyah berkata : (shalat jumโat) tidak harus dilaksanakan di masjid, tetapi boleh dilapangan, asalkan masih di tengah-tengah kampung atau wilayah tertentu.โ[8]
Al Imam Ghazali rahimahullah berkata :
โููุง โูุดุชุฑุท โุฃู โูุนูุฏ โุงูุฌู ุนุฉ โูู โุฑูู โุฃู โู ุณุฌุฏ ุจู ูุฌูุฒ ูู ุงูุตุญุฑุงุก ุฅุฐุง ูุงู ู ุนุฏูุฏุง ู ู ุฎุทุฉ ุงูุจูุฏ ุจุญูุซ ูุชุฑุฎุต ุงูู ุณุงูุฑ ุฅุฐุง ุงูุชูู ุฅููู ูู ุชูุนูุฏ ุฅููู ูู ุชูุนูุฏ ุงูุฌู ุนุฉ ูููุง
"Shalat Jumโat tidak disyariatkan untuk dilakukan di surau atau masjid, bahkan boleh di tanah lapang apabila masih tergolong bagian daerah pemukiman warga. Bila jauh dari daerah pemukiman warga, sekira musafir dapat mengambil keringanan di tempat tersebut, maka Jumat tidak sah dilaksanakan di tempat tersebut.โ[9]
Dalam literatur fiqih syafiโiyyah lainnya disebutkan boleh shalat Jumโat dikerjakan bukan di masjid namun harus berada di lingkungan yang dikelilingi oleh bangunan atau rumah-rumah perkampungan, sedangkan pendapat lainnya membolehkan berada di lapangan luas meskipun di pinggir perkampungan.[10]
C. Al Hanabilah
Pendapat kalangan Hanabilah dalam masalah ini terwakili oleh beberapa fatwa ulama madzhab Hanbali diantaranya adalah al imam Ibnu Qudamah rahimahullah :
โููุง โูุดุชุฑุท โูุตุญุฉ โุงูุฌู ุนุฉ โุฅูุงู ุชูุง โูู โุงูุจููุงูุ ููุฌูุฒ ุฅูุงู ุชูุง ููู ุง ูุงุฑุจู ู ู ุงูุตุญุฑุงุก
โKeabsahan shalat Jumat tidak disyaratkan harus dilakukan di antara bangunan. Dan boleh juga dilaksanakan di tanah lapang yang dekat dengan bangunan. Ini merupakan pendapat Abu Hanifah juga.โ[11]
Al Imam Mardawi al hanbali rahimahullah berkata :
โููุฌูุฒ โุฅูุงู ุชูุง โูู โุงูุฃุจููุฉ โุงูู ุชูุฑูุฉ ุฅุฐุง ุดู ููุง ุงุณู ูุงุญุฏุ ูููู ุง ูุงุฑุจ ุงูุจููุงู ู ู ุงูุตุญุฑุงุก
โBoleh melaksanakan shalat jumat di sekitar bangunan yang terpisah-pisah, jika masih dalam satu daerah. Atau jumatan di tanah lapang yang posisinya masih dekat dengan perkampungan.โ[12]
๐๐ฎ๐น๐ถ๐น ๐ฝ๐ฒ๐ป๐ฑ๐ฎ๐ฝ๐ฎ๐ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐บ๐ฏ๐ผ๐น๐ฒ๐ต๐ธ๐ฎ๐ป
Adapun dalil yang digunakan oleh mayoritas ulama dalam membolehkan shalat Jumโat dikerjakan di selain masjid adalah, pertama keumuman hadits :
ุงูุฃูุฑูุถู ูููููููุง ู ูุณูุฌูุฏู ุฅููุงูู ุงููู ูููุจูุฑูุฉู ููุงููุญูู ููุงู ู
โSemua tempat di muka bumi adalah masjid kecuali kuburan dan tempat pemandian.โ (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dan kedua adalah sebuat atsar dari shahabat yang mulia Abu Hurairah radhiyallahuโanhu, beliau berkata :
โุฃููููููู ู โููุชูุจููุง โุฅูููู โุนูู ูุฑูุ ููุณูุฃูููููููู ุนููู ุงููุฌูู ูุนูุฉูุ ููููุชูุจู: ยซุฌูู ููุนููุง ุญูููุซู ููููุชูู ู
โPara shahabat menulis surat kepada Umar, menanyakan kepada beliau tentang shalat jumat. Kemudian Umar membalas : โLaksanakanlah shalat Jumโat di manapun kalian berada.โ[13]
๐๐ฒ๐๐ถ๐บ๐ฝ๐๐น๐ฎ๐ป
Walhasil, ada perbedaan pendapat ulama dalam masalah boleh tidaknya shalat Jumโat dikerjakan bukan di masjid. Sebab perbedaan pendapat karena memang tidak ada nas Qurโan dan al Hadits yang secara tegas dan jelas mengatur tempat pelaksanaan shalat Jumโat.
Dan adab dalam masalah khilaf, sangat tidak bijaksana bila kita mengecilkan dan melecehkan saudara kita yang melaksanakan shalat Jumโat selain di masjid karena sebuah alasan yang bisa diterima.
Praktek shalat Jumโat yang dikerjakan bukan di masjid bukanlah hal baru dalam literatul sejarah Islam. Bahkan di masa Sultan Muhammad al Fatih pernah dilaksanakan shalat Jumโat di jalanan yang diikuti oleh lautan manusia sepanjang 4 Km.
Lagian kalau mau konsekuen mengikuti pendapat madzhab Maliki yang tidak membolehkan, rasanya akan sangat banyak yang perlu direvisi, karena hampir semua shalat Jumโat di negeri kita hari ini tidak bersesuaian dengan paham madzhab Maliki, yang menetapkan :
(1) Khatib harus merangkap menjadi imam shalat Jumโat (2) Khutbah Jumโat wajib Bahasa Arab. Iya Bahasa Arab, Arab fushah, Arab beneran, bukan Arab pati nggenahโฆ
Wallahu aโlam.
โขโโโขโขโขโโโเผบฮฑััเผปโโโโขโขโขโโโข
[1] Al Mausuโah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (27/196), Fqih al Islami wa Adillatuhu (2/1302), al Mausuโah Fiqh al Islami (19/150), Fiqh โala Madzhab al โArbaโah (1/134-137)
[2] Al Fawakih ad-Dawani (1/ 260).
[3] Mukhtashar Khalil hal. 44
[4] Taj wal Iklil (2/520)
[5] At Tanbihat (1/255)
[6] Tabyin al Haqaiq Syarh Kanzul Daqaiq (1/221).
[7] Hasyiyah Ibnu Abidin (2/152), Bahr ar Raqaiq (2/163).
[8] Majmuโ asy Syarhul Mauhadzab (4/501).
[9] Al Washith fi al Madzhab (2/263)
[10] Mughni al Muhtaj (1/543), Minhaj at Thalibin hal. 40. Al Mughni (3/209)
[11] Al Mughni li Ibn Qudamah (3/209)
[12] Al Inshaf (5/196)
[13] Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (1/440)
Baca juga kajian tentang ikhtilaf berikut :
- Sampai Kapan Kita Akan Berdebat Tentang Jumlah Rakaat Tarawih?
- Sebab Perbedaan Puasa dan Hari Raya
- Sikap Umat Ketika Ulama Berbeda Gaya dan Pendapat
- Beda Pendapat Ulama soal Berziarah ke Makam Wali
- Belajar Bijak Berbeda Pendapat Dari Sahabat Nabi
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq