
Pilar Akidah: Mengenal Madrasah Asy'ariyah dan Maturidiyah, serta Pentingnya Sanad Keilmuan
Madrasah Teologi yang Menjaga Umat
Setelah Manhaj Salaf menghadapi tantangan teologis yang kompleks, terutama dari Mu'tazilah, para ulama Khalaf (ulama belakangan) menyusun dua madrasah teologi utama untuk membela Akidah Salaf. Kedua madrasah ini, Asy'ariyah dan Maturidiyah, kini menjadi tulang punggung Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). Memahami Mengenal Madrasah Asyairah dan Abu Manshur al-Maturidi adalah kunci untuk mengetahui Ciri Ahlussunnah Wal Jamaah Itu Sanad Ilmunya Harus Jelas.
Artikel ini akan mengupas asal-usul dan metodologi Madrasah Asy'ariyah dan Maturidiyah, serta menegaskan pentingnya sanad keilmuan sebagai ciri khas Akidah yang sahih.
1. Mengenal Dua Pilar Madrasah Teologi Aswaja
Aswaja di bidang Akidah secara umum diwakili oleh dua madrasah teologi (ilmu Kalam) yang didirikan oleh dua imam besar yang hidup sezaman:
A. Mengenal Madrasah Asyairah
- Pendiri: Imam Abu Hasan al-Asy'ari (w. 324 H). Beliau awalnya adalah pengikut Mu'tazilah, tetapi kemudian bertaubat dan menghabiskan sisa hidupnya untuk membela Akidah Ahlul Hadis (Salaf) menggunakan metodologi Kalam yang ketat.
- Metodologi: Madrasah Asy'ariyah dikenal dengan prinsip Tanzih (penyucian mutlak Allah dari sifat makhluk) dan penetapan sifat-sifat kesempurnaan (Itsbat). Mereka sering menggunakan Takwil (penafsiran) pada Sifat Khabariyah (seperti Istiwa atau Yad) untuk melindungi akidah awam dari Tajsim.
- Sebaran: Mazhab ini dominan di wilayah Syam, Mesir, Hijaz, Yaman, Afrika Utara, dan Asia Tenggara (terutama di kalangan pengikut Mazhab Syafi'i dan Maliki).
B. Abu Manshur al-Maturidi, Imam Aqidah Ahlusunnah wal Jama’ah
- Pendiri: Imam Abu Manshur al-Maturidi (w. 333 H). Beliau menyusun Akidah secara independen di Samarkand (Asia Tengah).
- Metodologi: Metodologi Maturidiyah sangat dekat dengan Asy'ariyah, dengan perbedaan minor pada beberapa isu detail (seperti penentuan baik dan buruk syar'i). Maturidiyah lebih menekankan pada peran akal dalam hujjah dan penetapan Akidah, namun tetap tunduk pada nash.
- Sebaran: Mazhab Maturidiyah banyak diikuti oleh ulama Mazhab Hanafi (turki, Asia Tengah, dan sebagian India).
Kedua imam ini dianggap sebagai Dua Tokoh Ahlussunah Dalam Sepanjang Sejarah yang memastikan Akidah umat Islam tetap berada di jalan tengah.
2. Sanad Keilmuan: Ciri Khas Ahlussunnah wal Jama'ah
Di tengah banyaknya klaim dan kelompok yang mengaku benar, Ciri Ahlussunnah Wal Jamaah Itu Sanad Ilmunya Harus Jelas menjadi kriteria pembeda yang krusial.
- Definisi Sanad: Sanad adalah mata rantai periwayatan ilmu yang tidak terputus, dari seorang guru kepada gurunya, terus hingga kepada Sahabat Nabi dan Rasulullah ﷺ. Sanad berlaku tidak hanya untuk Hadis dan Fikih, tetapi juga Akidah dan Tasawuf.
-
Fungsi Sanad:
- Menjamin Keaslian: Sanad memastikan bahwa metodologi teologis (cara memahami Sifat Allah, Uluw, dan Istiwa') yang kita ikuti adalah warisan autentik dari ulama Salaf yang terpercaya, bukan interpretasi baru yang muncul tanpa akar.
- Menjaga Adab: Belajar melalui sanad mengajarkan adab keilmuan, yaitu menghormati metode dan hasil ijtihad ulama terdahulu.
- Mengapa Penting?: Kelompok yang tidak memiliki sanad keilmuan yang jelas (atau memutus sanad) cenderung mudah jatuh pada pemahaman literal yang ekstrem (Tajsim) atau rasionalis yang menyimpang, karena tidak ada mata rantai ulama yang mengoreksi interpretasi mereka.
3. Amanah Ilmiah dan Otoritas Ulama
Pengakuan terhadap madrasah Asy'ariyah dan Maturidiyah serta pentingnya sanad adalah bentuk Amanah Ilmiah Aswaja.
- Kewajiban Ittiba': Mayoritas umat Islam, yang bukan Mujtahid, memiliki kewajiban untuk mengikuti (Ittiba') para ulama yang terpercaya. Ulama yang Diikuti haruslah mereka yang sanad Akidahnya bersambung kepada Asy'ariyah/Maturidiyah dan Fikihnya bersambung kepada Empat Mazhab.
- Melestarikan Silsilah: Upaya melestarikan Silsilah Keilmuan Aswaja bukan sekadar tradisi, tetapi sebuah kebutuhan teologis untuk memastikan umat terhindar dari Akidah yang sesat dan menyesatkan. Di tengah informasi yang mudah didapat, sanad berfungsi sebagai filter utama untuk memilah mana ilmu yang otoritatif dan mana yang tidak.
Landasan Akidah yang Kokoh
Madrasah Asy'ariyah dan Maturidiyah adalah landasan teologis yang kokoh bagi Ahlussunnah wal Jama'ah. Melalui metodologi yang sistematis dan sanad keilmuan yang jelas, mereka memastikan bahwa Akidah umat Islam tetap murni, moderat, dan sesuai dengan ajaran Salafus Shalih.
Mari kita berpegang pada sanad ilmu yang jelas dan otoritatif, karena di situlah letak keselamatan Akidah kita.
Sumber : Kajian Ulama