Mengapa Memilih NU? Sanad Keilmuan, dan Peran Pengembangan Akidah Mayoritas

Benteng Aswaja di Nusantara: Mengapa Memilih NU? Sanad Keilmuan, dan Peran Pengembangan Akidah Mayoritas

Benteng Aswaja di Nusantara: Mengapa Memilih NU? Sanad Keilmuan, dan Peran Pengembangan Akidah Mayoritas

Identitas Aswaja Indonesia

​Di Indonesia, Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) secara institusional dipegang teguh oleh Nahdlatul Ulama (NU). NU tidak hanya sekadar organisasi sosial keagamaan, tetapi juga sebuah madrasah besar yang menjaga dan melestarikan Akidah Asy'ariyah dan Maturidiyah. Pertanyaan Mengapa Memilih NU? tidak hanya bersifat politis atau kultural, melainkan juga teologis, sebab NU menawarkan Sanad Keilmuan Aswaja an-Nahdliyah yang jelas dan bersambung.

​Artikel ini akan mengupas alasan ideologis memilih NU, menjelaskan kekuatan sanadnya, dan melihat bagaimana NU Kuat Ahlusunnah Wal Jamaah Berkembang Biak di tengah tantangan kontemporer.

​1. Mengapa Memilih NU? Landasan Ideologis

​Memilih NU bukan hanya mengikuti tradisi, melainkan memilih sebuah metodologi keislaman yang seimbang (tawazun) dan moderat (tawassuth) dalam menghadapi zaman.

  • Pilihan Metodologi yang Moderat: NU secara eksplisit mendeklarasikan Akidahnya mengikuti Imam Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Manshur al-Maturidi, menjamin Akidah umat terhindar dari ekstremitas Tajsim (literalitas ekstrem) dan Ta'til (rasionalitas ekstrem).
  • Komitmen pada Empat Mazhab: Dalam Fikih, NU berpegang pada empat mazhab (Syafi'i, Hanafi, Maliki, Hanbali), menjamin amaliah umat memiliki dasar hukum yang kuat (Taqlid), bukan sekadar ijtihad personal yang berisiko.
  • Pengakuan Terhadap Tasawuf Sunni: NU menerima dan mengamalkan Tasawuf Sunni (Imam Al-Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi), menjaga keseimbangan antara Syariat (hukum lahir) dan Hakikat (spiritualitas batin).

​Memilih NU berarti memilih keselamatan Akidah, kepastian Fikih, dan kedamaian spiritual melalui jalur yang telah diakui oleh mayoritas ulama.

​2. Sanad Keilmuan Aswaja an-Nahdliyah

​Ciri khas utama dan alasan terkuat untuk memilih NU adalah kejelasan dan kekuatan Sanad Keilmuan Aswaja an-Nahdliyah.

  • Sanad Mutawatir (Berkesinambungan): Sanad NU terjalin melalui mata rantai ulama Nusantara yang belajar di Mekah dan Madinah, bersambung kepada ulama-ulama besar Asy'ariyyah (seperti Ibnu Hajar al-Haitami) hingga kembali ke Imam Asy'ari dan Rasulullah ﷺ. Sanad ini dijaga melalui pondok pesantren.
  • Pendiri yang Bersanad: Pendiri NU, Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy'ari, adalah ulama yang memiliki sanad Hadis, Fikih, dan Akidah yang jelas. Beliau menegaskan bahwa ciri pertama salafi (sejati) adalah Bermadzhab, yang justru kontras dengan klaim Salafi kontemporer yang anti-madzhab.
  • Amanah Ilmiah: Sanad ini memastikan bahwa ilmu yang diajarkan (terutama Akidah) adalah autentik dan telah diverifikasi oleh ratusan generasi ulama. Ini adalah jaminan bahwa Akidah yang dianut bukan hasil penafsiran mandiri tanpa akar ilmu.

​Sanad yang kuat menjadikan NU sebagai penjaga otoritatif Akidah Aswaja di Indonesia.

​3. Peran Strategis NU dalam Perkembangan Aswaja

​Eksistensi NU bukan hanya melestarikan Akidah Aswaja, tetapi juga menjadi faktor utama mengapa NU Kuat Ahlusunnah Wal Jamaah Berkembang Biak di Indonesia.

  • Benteng Kultural: NU menggunakan pendekatan dakwah bil hikmah dan tadrij (bertahap), mengintegrasikan Akidah Aswaja ke dalam budaya lokal melalui tradisi seperti Yasinan, Tahlilan, dan Maulid. Ini membuat Akidah Asy'ariyah diterima secara kultural dan meluas.
  • Stabilitas Teologis: Di tengah munculnya ideologi transnasional yang radikal dan ekstrem, NU menjadi pilar moderasi Islam (Islam Wasatiyyah). Dengan menjaga Akidah Aswaja, NU secara efektif membentengi umat dari takfir (pengkafiran) dan ghuluw (berlebihan dalam agama).
  • Pusat Keilmuan: Melalui jaringan pesantren, NU terus mencetak kader ulama yang mampu membaca dan mengajarkan kitab-kitab turats (klasik), memastikan Akidah Aswaja diajarkan dari sumber yang orisinal dan sahih.

​Dengan demikian, kekuatan NU adalah kekuatan Akidah Aswaja itu sendiri yang telah diwarisi dan dikembangkan secara kontekstual di Nusantara.

Akidah yang Selamat di Negeri Sendiri

​Memilih NU berarti memilih jalan mayoritas (As-Sawadul Adzom) yang bersanad, moderat, dan terbukti mampu menjaga keutuhan bangsa. Aswaja NU Center adalah salah satu wadah yang terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Akidah yang seimbang ini.

​Mari kita jaga sanad keilmuan ini, karena di dalamnya terletak keselamatan dan keberkahan bagi umat Islam di Indonesia.

​Sumber : Kajian Ulama

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Mengapa Memilih NU? Sanad Keilmuan, dan Peran Pengembangan Akidah Mayoritas - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®