Prinsip Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah: Definisi, Keistimewaan, dan Ciri Mayoritas

Prinsip Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah: Definisi, Keistimewaan, dan Ciri Mayoritas

Prinsip Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah: Definisi, Keistimewaan, dan Ciri Mayoritas

Memahami Akar Akidah Aswaja

Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) bukan sekadar nama, melainkan metodologi teologi dan fikih yang mewarisi pemahaman Islam dari Nabi Muhammad ﷺ, para sahabat, dan salafus shalih. Di Indonesia, Aswaja diidentifikasi kuat dengan kerangka Akidah Asy'ariyah dan Maturidiyah, yang berfungsi sebagai penjaga umat Islam sepanjang masa. Memahami Siapakah Ahlussunnah wal Jama'ah ini penting, karena kebenaran seringkali disematkan pada mayoritas (As-Sawadul Adzom).

​Artikel ini akan mengupas tuntas Definisi Iman Menurut Asyariyah dan Kaitannya Dengan Definisi Ulama Salaf, meninjau Keistimewaan Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Asyari Al Maturidi, serta membahas mengapa Mayoritas adalah Ciri Khas Ahlusunah Wal Jamaah.

​1. Definisi dan Basis Akidah Aswaja

​Definisi Akidah dalam Aswaja sangat spesifik, bertujuan untuk menjaga umat dari dua ekstrem: literalitas berlebihan (Tajsim) dan penolakan total (Ta'til).

  • Siapakah Ahlussunnah wal Jama'ah? Secara bahasa, mereka adalah golongan yang berpegang teguh pada Sunnah Nabi dan mengikuti jalan mayoritas (al-jama'ah). Secara teologis, Aswaja adalah golongan yang Akidahnya mengikuti mazhab teologi Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Manshur al-Maturidi.
  • Definisi Iman Menurut Asyariyah dan Kaitannya Dengan Definisi Ulama Salaf: Menurut Asy'ariyah, iman adalah tashdiq bil qalbi (membenarkan di dalam hati) dan iqrar bil lisan (mengucapkan dengan lisan), sedangkan amal saleh adalah penyempurna iman (kamal), bukan bagian dari hakikat iman. Ini membedakan mereka dari Khawarij dan Mu'tazilah, yang menganggap amal adalah bagian dari iman. Pandangan ini menjaga posisi tengah ulama salaf.
  • Kewajiban Pertama Seorang Manusia Menurut Ahlussunnah wal Jama’ah: Kewajiban pertama adalah mengenal Allah (dengan metode nazhar atau ijtihad bagi yang mampu) dan memahami sifat-sifat-Nya, untuk menghindari kebodohan teologis (jahl).

​2. Keistimewaan dan Moderatisme Akidah

​Akidah Aswaja dikenal karena pendekatannya yang moderat, seimbang, dan ilmiah.

  • Keistimewaan Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Asyari Al Maturidi: Keistimewaan utama mereka terletak pada kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara Itsbat (menetapkan sifat-sifat Allah) dan Tanzih (menyucikan Allah dari sifat makhluk). Mereka menolak penyerupaan Tuhan dengan makhluk (Tajsim) yang dilakukan oleh literalitas ekstrem, dan juga menolak penolakan sifat-sifat Tuhan (Ta'til) yang dilakukan oleh Mu'tazilah.
  • Moderatisme Asyariyah: Sikap moderat ini menempatkan Asy'ariyah pada posisi tengah antara rasionalis ekstrem (Mu'tazilah) dan tekstualis ekstrem. Mereka menggunakan akal (burhan) untuk membuktikan kebenaran dasar Akidah, namun menundukkan akal pada nash (teks) dalam rincian yang tidak bisa dijangkau akal.
  • As-Sawadul Adzom Menurut Hadits dan Jumhur Ulama: Konsep As-Sawadul Adzom (kelompok mayoritas terbesar) sering dikutip ulama sebagai ciri Ahlussunnah wal Jama'ah. Hadis menyebutkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi banyak golongan, dan golongan yang selamat adalah yang mengikuti mayoritas, yaitu Ahlusunnah wal Jama'ah adalah Mayoritas.

​3. Ciri dan Perjuangan Melestarikan Akidah

​Menjadi Aswaja adalah hasil dari perjuangan panjang para ulama dalam membentengi Akidah umat.

  • Perjuangan Para Ulama Dalam Membela Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah: Sejak munculnya sekte-sekte awal seperti Khawarij, Syi'ah, dan Mu'tazilah, para ulama seperti Imam Ahmad bin Hanbal, dan kemudian Imam Asy'ari dan Maturidi, berjuang keras untuk menyusun dan membela Akidah yang sahih. Akidah Asyari Penjaga Umat Islam Sepanjang Masa karena ia mampu merespons serangan pemikiran dari dalam maupun luar.
  • Ciri Ahlussunnah Wal Jamaah Itu Sanad Ilmunya Harus Jelas: Ciri khas Aswaja adalah penekanan pada sanad keilmuan yang tidak terputus hingga Rasulullah ﷺ. Sanad yang jelas menjamin keotentikan metodologi Akidah, fikih, dan tasawuf.
  • Saya Memilih Mayoritas: Pernyataan ini mencerminkan sikap seorang Muslim yang cerdas dalam menghadapi perbedaan: memilih jalan yang telah dilalui dan disepakati oleh mayoritas ulama salaf dan khalaf yang kredibel, karena jalan itu lebih aman dan lebih sedikit risikonya.

Akidah yang Selamat

Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah adalah kelompok selamat (al-Firqah an-Nâjiyah) yang Akidahnya terbukti kokoh dan moderat. Dengan memahami Definisi Iman Menurut Asyariyah dan prinsip Tanzih mereka, seorang Muslim dapat beribadah dengan penuh keyakinan dan terhindar dari ekstremitas.

​Mari kita berkomitmen untuk belajar agama Islam sesuai Ahlus Sunnah dengan sanad yang jelas, karena ini adalah warisan teragung dari para ulama pewaris Nabi.

​Sumber : Kajian Ulama

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Prinsip Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah: Definisi, Keistimewaan, dan Ciri Mayoritas - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®