Aqidah Mursyidah Ahlussunah Wal Jama'ah

Aqidah Mursyidah Ahlussunah Wal Jama'ah

AQIDAH MURSYIDAH AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH 

Karya Imam Ibnu Asakir (620 H)

Ketahuilah — semoga Allah membimbing kami dan engkau — bahwa wajib atas setiap mukallaf untuk mengetahui bahwa Allah ‘azza wa jalla Esa dalam kerajaan-Nya. Dialah yang menciptakan seluruh alam, yang atas dan yang bawah, ‘Arsy dan Kursi, langit-langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya dan apa yang berada di antara keduanya.

Seluruh makhluk tunduk dalam kekuasaan-Nya; tidak bergerak suatu zarrah pun kecuali dengan izin-Nya. Tidak ada bersama-Nya pengatur dalam penciptaan dan tidak ada sekutu dalam kerajaannya. Dia Maha Hidup, berdiri sendiri mengurus makhluk, tidak terkena kantuk dan tidak pula tidur. Dia mengetahui yang gaib dan yang tampak; tidak tersembunyi bagi-Nya sesuatu pun di bumi dan tidak pula di langit. “Dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut; tidak ada sehelai daun pun jatuh melainkan Dia mengetahui­nya, dan tidak pula sebutir biji di kegelapan bumi, dan tidak pula yang basah dan tidak pula yang kering, kecuali tertulis dalam Kitab yang jelas.” Dia meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya, dan mengetahui jumlah segala sesuatu.

Dia melakukan apa yang Dia kehendaki, berkuasa atas apa yang Dia inginkan. Bagi-Nyalah kerajaan, dan bagi-Nyalah kekayaan, dan bagi-Nyalah kemuliaan dan keberadaan yang kekal, dan bagi-Nyalah keputusan dan penetapan. Dia memiliki nama-nama yang paling indah (Asmaul Husna). Tidak ada yang dapat menolak apa yang Dia tetapkan, dan tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Dia berikan. Dia melakukan dalam kerajaan-Nya apa yang Dia kehendaki, dan Dia menetapkan perihal makhluk-Nya apa yang Dia inginkan.

Dia tidak mengharap pahala dan tidak takut hukuman. Tidak ada kewajiban yang harus Dia lakukan dan tidak ada ketetapan atas-Nya. Setiap nikmat dari-Nya adalah karunia, dan setiap siksa-Nya adalah keadilan. “Dia tidak ditanya tentang apa yang Dia perbuat, sedangkan mereka yang akan ditanya.”

Dia ada sebelum penciptaan. Dia tidak memiliki “sebelum” atau “sesudah”, tidak memiliki “atas” atau “bawah”, tidak memiliki “kanan” atau “kiri”, tidak memiliki “depan” atau “belakang”, tidak memiliki “keseluruhan” atau “sebagian”.

Tidak bisa ditanya: kapan Dia ada, atau di mana Dia ada, atau bagaimana Dia ada.

Dia ada saat tidak ada tempat. Dialah yang mengadakan segala yang ada dan mengatur waktu. Dia tidak terikat oleh waktu dan tidak terspesialisasi oleh tempat, dan tidak menyibukkannya satu urusan dari urusan yang lain.

Dia tidak dicapai oleh angan-angan, tidak dijangkau oleh akal, tidak terspesialisasi oleh pikiran, tidak tergambar dalam jiwa, tidak terbayang dalam angan-angan, dan tidak terbagaimanakan dalam akal. Angan-angan dan pikiran tidak mencapai-Nya. “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Aqidah Mursyidah Ahlussunah Wal Jama'ah - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®