
Adab Mendo'akan Orang2 Shaleh
Disyariatkan untuk mengucapkan doa keridhaan (taradḍi) dan doa rahmat (tarahhum) kepada para sahabat Nabi, para tabi‘in, serta generasi ulama dan orang-orang shalih setelah mereka. Ungkapan seperti raḍiya Allahu ‘anhu dan raḥimahu Allah termasuk bentuk-bentuk yang dianjurkan.
Pendapat sebagian ulama yang membatasi ucapan raḍiya Allahu ‘anhu hanya bagi para sahabat tidak mendapat dukungan ilmiah yang kuat. Mayoritas ulama menegaskan kelonggaran penggunaan kedua bentuk doa tersebut untuk seluruh kalangan shalih, berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak.
Apabila yang disebut adalah seorang sahabat yang ayahnya juga sahabat, maka digunakan bentuk ganda raḍiya Allahu ‘anhuma, sebagaimana pada penyebutan Ibn ‘Umar, Ibn ‘Abbas, Ibn az-Zubair, Ibn Ja‘far, dan Usamah bin Zaid.
Jadi??
1. Mendoakan para sahabat, tabi‘in, ulama, dan seluruh orang-orang shalih dengan ucapan semoga Allah meridhainya (raḍiya Allahu ‘anhu) atau semoga Allah merahmatinya (raḥimahu Allah) disunnahkan.
2. Pendapat yang membatasi ucapan semoga Allah meridhainya hanya untuk sahabat tidak benar dan tidak dianut mayoritas ulama.
3. Menurut jumhur ulama, keduanya boleh digunakan untuk siapa saja dari kalangan orang shalih, bukan hanya sahabat.
4. Jika seseorang adalah sahabat sekaligus anak sahabat, maka digunakan bentuk ganda raḍiya Allahu ‘anhuma mencakup dirinya dan ayahnya.
Wallahu A'lam..
Sumber FB Ustadz : Pardi Syahri