๐ ๐๐ก๐ ๐๐จ๐๐ง๐ ๐๐๐ก๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐ก๐๐๐๐๐๐ฅ๐๐๐ก ๐ ๐จ๐๐๐ฆ๐๐ ๐๐?
Oleh : KH. Ahmad Syahrin Thoriq
Sebelum menyebutkan beberapa fatwa ulama Hanabilah yang menyatakan kekafiran kelompok mujasimah, perlu kita dudukan dulu apa pengertian dari Tajsim ini. Karena biasanya sebagian pihak mencoba menarik kesana kemari tentang ta’rifnya sehingga dianggap tentang tajsim ini pengertiannya bias dan tidak jelas, padahal para ulama jauh-jauh hari telah mendefinisikan apa itu tajsim dan siapa kelompok mujasimmah.
๐๐ฒ๐ณ๐ถ๐ป๐ถ๐๐ถ
Tajsim artinya berkeyakinan bajwa Allah itu berjism. Dan pengertian jisim secara bahasa artinya ุงูุชَّุฌَู ُّุนُ yakni berkumpul, ุงูุชุดุฎุต berbentuk dan ุงูุชุฑููุจ tersusun.
Al imam Ibnu Faris rahimahullah berkata :
ุงูุฌูู ูุงูุณูู ูุงูู ูู ูุฏُّู ุนูู ุชุฌู ُّุน ุงูุดูุก. ูุงูุฌุณู ูู ุดุฎุต ู ُุฏْุฑَู ูุฐุง
“Huruf jim sin mim (jisim) itu menunjukan berkumpulnya sesuatu maka jisim setiap bentuk adalah apa yang di temui.”[1]
Sedangkan secara istilah, karena ini penjelasan versi Hanabilah kita ambilkan pula definisinya dari madzhab ini, yakni jisim adalah :
ู ุง ููุจู ุงูุฃุจุนุงุฏ ุงูุทูู ูุงูุนุฑุถ ูุงูุนู ู
“Adalah sesuatu yang menerima ukuran (panjang,lebar dan dalam).”
ุฅูู ุง ุงูุฃุณู ุงุก ู ุฃุฎูุฐุฉ ุจุงูุดุฑูุนุฉ ูุงููุบุฉ، ูุฃูู ุงููุบุฉ ูุถุนูุง ูุฐุง ุงูุงุณู ุนูู ูู ุฐู ุทูู ูุนุฑุถ ูุณู ู ูุชุฑููุจ ูุตูุฑุฉ ูุชุฃููู ูุงููู ุชุนุงูู ุฎุงุฑุฌ ุนู ุฐูู ููู ููู ูุฌุฒ ุฃู ูุณู ู ุฌุณู ุงً ูุฎุฑูุฌู ุนู ู ุนูู ุงูุฌุณู ูุฉ، ููู ูุฌุฆ ูู ุงูุดุฑูุนุฉ ุฐูู ูุจุทู
"Sesungguhnya nama-nama itu diambil berdasarkan syariat dan bahasa. Dan ahli bahasa menetapkan nama ini (jism) pada setiap hal yang memiliki panjang, lebar, kedalaman, susunan, rupa, dan bentuk.
Dan Allah Ta'ala di luar dari semua hal itu, maka tidak boleh Dia dinamakan jism karena Dia keluar dari makna keadaan berjasad. Dan hal itu (penamaan-Nya sebagai jism) juga tidak datang dalam syariat, maka (penamaan itu) batal."[2]
๐๐๐ธ๐๐บ ๐ง๐ฎ๐ท๐๐ถ๐บ
Sikap kalangan ulama madzhab Hanabilah kepada orang yang menganggap Allah itu berjism, terbagi menjadi beberapa pendapat.
1. Hanya ulama dan mujtahid yang mujasimah itu kafir sedangkan orang awam yang mengikuti ulama yang tajsim tidak kafir.
2. Baik ulama maupun awamnya diperinci, kekafirannya sesuai dengan beratnya tajsim kepada Allah.
3. Semuanya (Ulama maupun awamnya) kafir secara mutlak.
Berikut ini adalah di antara fatwa-fatwa dari para ulama Hanabilah dalam masalah ini :
๐๐น ๐ถ๐บ๐ฎ๐บ ๐๐ฏ๐ป๐ ๐ค๐๐ฑ๐ฎ๐บ๐ฎ๐ต rahimahullah berkata :
ูุฅูู ุง ูุญุตู ุงูุชุดุจูู ูุงูุชุฌุณูู ู ู ู ุญู ู ุตูุงุช ุงููู ุนูู ุตูุงุช ุงูู ุฎููููู ูู ุงูู ุนูู، ููุญู ูุง ูุนุชูุฏ ุฐูู ููุง ูุฏูู ุจู
“Dan sesungguhnya Tasybih dan Tajsim itu hanya muncul dari orang yang menafsirkan sifat-sifat Allah ๏ทบ sebagaimana sifat-sifat makhluk dalam hal maknanya, dan kami tidak meyakini hal itu dan tidak menjadikannya sebagai agama kami.”[3]
๐๐น ๐ถ๐บ๐ฎ๐บ ๐๐ฏ๐ป๐ ๐๐ฎ๐บ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ฎ๐น ๐๐ฎ๐ป๐ฏ๐ฎ๐น๐ถ rahimahullah berkata :
ุนู ุฃุญู ุฏ ุชูููุฑ ู ู ูุงู ุนู ุงููู ุฌุณู ูุง ูุงูุฃุฌุณุงู
“Daripada imam Ahmad yang menyatakan kafirnya orang yang berkata dzat Allah jisim tapi tidak seperti jisim (pada umumnya).”[4]
Beliau juga berkata :
ูู ู ุดุจูู ุจุฎููู ููุฏ ููุฑ ูุต ุนููู ุฃุญู ุฏ ููุฐุง ู ู ุฌุณู ، ุฃู ูุงู: ุฅูู ุฌุณู ูุง ูุงูุฃุฌุณุงู ، ุฐูุฑู ุงููุงุถู
“Dan barangsiapa menyerupakan-Nya dengan makhluk-Nya, sungguh ia telah kafir. Ini adalah naแนฃแนฃ (ketetapan) dari Imam Aแธฅmad. Demikian juga orang yang muajsimah atau berkata: "Dia adalah jism tetapi tidak seperti jism pada umumnya.”[5]
๐๐น ๐ถ๐บ๐ฎ๐บ ๐๐ฏ๐ ๐๐ฎ๐ฑ๐ต๐น ๐ฎ๐ ๐ง๐ฎ๐บ๐ถ๐บ๐ถ ๐ฎ๐น ๐๐ฎ๐ป๐ฏ๐ฎ๐น๐ถ rahimahullah berkata :
ูุฃููุฑ ุฃุญู ุฏ ุนูู ู ู ูููู ุจุงูุฌุณู ููุงู: ุฅู ุงูุฃุณู ุงุก ู ุฃุฎูุฐุฉ ู ู ุงูุดุฑูุนุฉ ูุงููุบุฉ، ูุฃูู ุงููุบุฉ ูุถุนูุง ูุฐุง ุงูุงุณู ุนูู ุฐู ุทٍูู ูุนุฑุถٍ ูุณู ٍู ูุชุฑููุจٍ ูุตูุฑุฉٍ ูุชุฃููู ูุงููู ุชุนุงูู ุฎุงุฑุฌ ุนู ุฐูู ููู
“Dan Aแธฅmad mengingkari orang yang mengatakan Allah itu jism dengan berkata: "Sesungguhnya nama-nama diambil dari syariat dan bahasa. Sedangkan ahli bahasa menetapkan nama jism untuk sesuatu yang memiliki panjang, lebar, kedalaman, susunan, rupa, dan bentuk. Padahal Allah Ta'ala berada di luar semua hal itu.”[6]
๐๐น ๐ถ๐บ๐ฎ๐บ ๐ฎ๐ ๐ง๐ฎ๐ต๐ถ๐ฏ๐ฎ๐ป๐ถ ๐ฎ๐น ๐๐ฎ๐ป๐ฏ๐ฎ๐น๐ถ rahimahullah berkata :
ููุง ุชูุจู ุดูุงุฏุฉ .. ุงู ุจุงุนุชูุงุฏ ูู ููุฏ ูู ุฎูู ุงููุฑุขู ุงู ูู ููู ุงูุฑุคูุฉ ุงู ุฑุคูุฉ ุงููู ูู ุงูุขุฎุฑุฉ ุงู ูู ุงูุฑูุถ ูุชูููุฑ ุงูุตุญุงุจุฉ ุงู ุชูุณูููู ุจุชูุฏูู ุบูุฑ ุนูู ุงู ูู ุงูุฎูุงูุฉ ุนููู .. ูู ููุฏ ูู ุงูุชุฌุณูู ..ููููุฑ ู ุฌุชูุฏูู ุงู ู ุฌุชูุฏ ุงููุงุฆููู…ูุนูุฏู ุฃู ุนุงู ุฉ ุงูู ุจุชุฏุนุฉ ูุณูุฉ ูุนุงู ุฉ ุฃูู ุงููุชุงุจูู ููุงุฑ ู ุน ุฌูููู ูุงูุตุญูุญ ูุง ููุฑ ูุฃู ุฃุญู ุฏ ุฃุฌุงุฒ ุงูุฑูุงูุฉ ุนู ุงูุญุฑูุฑูุฉ ูุงูุฎูุงุฑุฌ
“Maka tidak diterima kesaksian orang fasik karena …keyakinan seperti orang yang taklid dalam masalah penciptaan al Qur'an, atau dalam melihat Allah di Akhirat, atau mengkafirkan Sahabat Nabi atau memfasikkan mereka dengan mendahulukan selain Ali yaitu dalam kekhalifahan atasnya, atau seperti orang yang taklid tajsim ..Dan dikafirkan mujtahidnya yaitu mujtahid dari orang-orang yang berpendapat seperti itu.
Dan menurutku umumnya para ahli bid'ah adalah fasik, seperti umumnya Ahli Kitab adalah kafir meskipun mereka jahil. Dan pendapat yang sahih adalah tidak kafir, karena Ahmad membolehkan riwayat dari แธคarลซriyyah dan Khawarij. “[7]
๐๐น ๐ถ๐บ๐ฎ๐บ ๐๐ฏ๐ ๐ฌ๐ฎ’๐น๐ฎ ๐ฎ๐น ๐๐ฎ๐ป๐ฏ๐ฎ๐น๐ถ rahimahullah berkata :
ูู ู ุงุนุชูุฏ ุฃู ุงููู ุณุจุญุงูู ุฌุณู ู ู ุงูุฃุฌุณุงู ูุฃุนุทุงู ุญูููุฉ ุงูุฌุณู ู ู ุงูุชุฃููู ูุงูุงูุชูุงู: ููู ูุงูุฑ ูุฃูู ุบูุฑ ุนุงุฑู ุจุงููู ุนุฒ ูุฌู ูุฃู ุงููู ุณุจุญุงูู ูุณุชุญูู ูุตูู ุจูุฐู ุงูุตูุงุช ูุฅุฐุง ูู ูุนุฑู ุงููู ุณุจุญุงูู: ูุฌุจ ุฃู ูููู ูุงูุฑุงً
“Barangsiapa meyakini bahwa Allah ta’ala itu berbentuk seperti bentuk-bentuk yang ada dan memberikan kepada-Nya hakikat jism berupa tersusun dari sesuatu dan mengalami perpindahan maka ia adalah kafir.
Sebab, ia adalah orang yang tidak mengenal Allah Azza wajalla karena Allah subhanahu wata’ala mustahil disifati dengan sifat-sifat ini. Dan apabila ia tidak mengenal Allah, maka wajib baginya untuk dianggap kafir.”[8]
Dan beliau juga berkata :
ูุฅู ุงุนุชูุฏ ู ุนุชูุฏ ูู ูุฐู ุงูุตูุงุช ููุธุงุฆุฑูุง ู ู ุง ูุฑุฏุช ุจู ุงูุขุซุงุฑ ุงูุตุญูุญุฉ ุงูุชุดุจูู ูู ุงูุฌุณู ูุงูููุน ูุงูุดูู ูุงูุทูู- ููู ูุงูุฑ. ูุฅู ุชุฃูููุง ุนูู ู ูุชุถู ุงููุบุฉ ูุนูู ุงูู ุฌุงุฒ ููู ุฌูู ู.
ูุฅู ุฃู ุฑูุง ูู ุง ุฌุงุกุช، ู ู ุบูุฑ ุชุฃููู، ููุง ุชูุณูุฑ، ููุง ุชุฌุณูู ، ููุง ุชุดุจูู، ูู ุง ูุนูุช ุงูุตุญุงุจุฉ ูุงูุชุงุจุนูู ููู ุงููุงุฌุจ ุนููู
“Maka jika seorang meyakini tentang sifat-sifat ini dan yang sejenisnya—dari apa yang termuat dalam riwayat-riwayat yang shahih—adanya penyerupaan dalam jasad/tubuh, jenis, rupa/bentuk, dan memiliki ukuran seperti Panjang, maka ia adalah kafir.
Sedangkan jika ia mentakwil (menafsirkan)nya berdasarkan tuntutan bahasa dan secara majaz (kiasan)—maka ia adalah Jahmiah.
Dan jika ia melewatkannya sebagaimana ia datang, tanpa takwiil tafsir, tajsim dan tasybih sebagaimana yang dilakukan oleh para shahabat dan tabi'in—maka itulah yang seharusnya (menjadi keyakinan seorang musim).”[9]
๐๐น ๐ถ๐บ๐ฎ๐บ ๐๐น ๐ ๐ฎ๐ฟ’๐ถ ๐ฎ๐น ๐๐ฎ๐ฟ๐บ๐ถ ๐ฎ๐น ๐๐ฎ๐ป๐ฏ๐ฎ๐น๐ถ rahimahullah berkata :
ูู ู ุงูุนุฌุจ ุฃู ุฃุฆู ุชูุง ุงูุญูุงุจูุฉ ูููููู ุจู ุฐูุจ ุงูุณูู ููุตููู ุงููู ุจู ุง ูุตู ุจู ููุณู ูุจู ุง ูุตูู ุจู ุฑุณููู ู ู ุบูุฑ ุชุญุฑูู ููุง ุชุนุทูู ูู ู ุบูุฑ ุชูููู ููุง ุชู ุซูู ูู ุน ุฐูู ูุชุฌุฏ ู ู ูุง ูุญุชุงุท ูู ุฏููู ููุณุจูู ููุชุฌุณูู ูู ุฐูุจูู ุฃู ุงูู ุฌุณู ูุงูุฑ ุจุฎูุงู ู ุฐูุจ ุงูุดุงูุนูุฉ ูุฅู ุงูู ุฌุณู ุนูุฏูู ูุง ูููุฑ ูููู ูููุฑูู ุงูู ุฌุณู ุฉ ูููู ูููููู ุจุงูุชุฌุณูู
"Dan termasuk hal yang mengherankan adalah bahwa imam-imam kami dari kalangan แธคanabilah berpegang pada madzhab Salaf dan mensifati Allah dengan apa yang Dia sifati diri-Nya dan dengan apa yang Rasul-Nya sifati, tanpa penyelewengan, tanpa penolakan sifat, tanpa penentuan bentuk dan tanpa penyerupaan.
Namun demikian, anda akan menemukan orang yang tidak berhati-hati dalam agamanya menisbatkan mereka (Hanabilah) kepada tajsim. Padahal madzhab Hanbali menyatakan bahwa para mujassim adalah kafir, ini berbeda dengan madzhab Syฤfi'iyyah yang tidak sampai mengkafirkan mereka.
Maka, suatu kaum yang mengkafirkan al mujassim bagaimana mungkin mereka dikatakan berpendapat/ menyetujui tajsim?”[10]
๐๐น ๐๐บ๐ฎ๐บ ๐ ๐๐ต̣๐ฎ๐บ๐บ๐ฎ๐ฑ ๐ฏ๐ถ๐ป ๐๐ฎ๐ฑ๐ฎ๐ฟ๐๐ฑ๐ฑ๐ถ๐ป ๐ฎ๐ฑ ๐๐ถ๐บ๐ฎ๐๐๐พ๐ถ ๐ฎ๐น ๐̣๐ฎ๐ป๐ฏ๐ฎ๐น๐ถ rahimahullah berkata :
ูู ู ุงุนุชูุฏ ุฃู ูุงู ุฅู ุงููู ุจุฐุงุชู ูู ูู ู ูุงู ุฃู ูู ู ูุงู ููุงูุฑ
"Maka barangsiapa meyakini atau berkata bahwa Allah dengan Zat-Nya berada di setiap tempat atau sebaliknya berada di suatu tempat, maka ia kafir.”[11]
ููุง ูุดุจู ุดูุฆًุง ููุง ูุดุจูู ุดูุก، ูู ู ุดุจูู ุจุดูุก ู ู ุฎููู ููุฏ ููุฑ ูู ู ุงุนุชูุฏู ุฌุณู ًุง ุฃู ูุงู ุฅูู ุฌุณู ูุง ูุงูุฃุฌุณุงู
"Dia tidak menyerupai sesuatu pun dan tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya. Maka barangsiapa menyerupakan-Nya dengan sesuatu pun dari makhluk-Nya, sungguh ia telah kafir, seperti orang yang meyakini dia berjism atau berkata bahwa Dia adalah jism hanya tidak sama dengan jism yang lain.”[12]
๐๐ฏ๐ ๐ ๐๐ต๐ฎ๐บ๐บ๐ฎ๐ฑ ๐ฎ๐น ๐๐ฎ๐ด๐ต๐ฑ๐ฎ๐ฑ๐ถ ๐ฎ๐น ๐๐ฎ๐ป๐ฏ๐ฎ๐น๐ถ rahimahullah berkata :
ููุงู ุงูุฅู ุงู ุฃุญู ุฏ ุฑุถู ุงููู ุนูู ู ู ูุงู ุงููู ุฌุณู ูุง ูุงูุฃุฌุณุงู ููุฑ
“Imam Ahmad bin Hanbal radhiyallahu’anhu berkata : Siapa yang berkata bahwa Allah adalah Jism meskit idak sama dengan jism yang lain maka ia kafir.”[13]
Wallahu a’lam
________________________________________
[1] Mu’jam al Maqayis al Lughah (1/457)
[2] Al I’tiqad Abu Mubajjal Abi Abdillah Ahmad bin Hanbal hlm. 298, Thabaqat al Hanabilah (2/298)
[3] Taแธฅrim an Nadzar fฤซ Kutub al Kalam hlm 69
[4] Nihayatul Mubtadiin fi Ushuliddin hlm 30
[5] Nihayatul Mubtadiin fi Ushuliddin hlm 45
[6] Al I’tiqad li imam Ahmad hlm. 45
[7] Daqaid Ulin Nuha (3/590)
[8] Thabaqat al Hanabilah hlm 499
[9] Al I’tiqad li Abi Ya’la hlm. 16
[10] Al Aqawil ats Tsiqat fi at Takwil al Asma wa ash Shifat hlm. 64
[11] Mukhtaแนฃar al Ifadat hlm 489
[12] Mukhtaแนฃar al Ifadat hlm 489
[13] Tasynif al Masami’ (4/684)
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
