Referensi Yang Menyatakan Allah Wujud Tanpa Tempat

Referensi Yang Menyatakan Allah Wujud Tanpa Tempat

Referensi Yang Menyatakan Allah Wujud Tanpa Tempat

Di era luasnya informasi seperti sekarang, masih saja ada yang bilang bahwa Asy'ariyah di masa awal belum meyakini Allah wujud tanpa tempat tapi masih meyakini Allah ada di mana-mana. Ini hoax yang diabadikan para ustadz Wahabi-Taimiy dari masa ke masa. Hanya Allah yang tahu mereka bisa tobat atau tidak dari mata rantai dosa jariah hoax ini. 

Kemudian, orangnya meminta saya menunjukkan referensi tertua yang menyatakan Allah wujud tanpa tempat. Oke, kita jawab referensinya, tidak perlu semua, cukup beberapa saja agar tidak panjang, toh saya menulis dalil-dalilnya secara lengkap sudah sejak bertahun-tahun lalu, bisa dicari sendiri.

Referensinya sebagai berikut:

1. Firman Allah

{ هُوَ ٱلۡأَوَّلُ وَٱلۡـَٔاخِرُ وَٱلظَّـٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَیۡءٍ عَلِیمٌ }

Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin;dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.[Surat Al-Hadid: 3]

Al-Awwal artinya Allah memang wujud sebelum apa pun yang lain. Sebelum adanya tempat, sebelum ruang dan waktu, Allah sudah wujud. Jangan membayangkan Allah seperti kita semua yang selalu muncul lebih akhir dari tempat yang menampung wujud kita.  Kalau ada yang meyakini Allah wujud setelah tempat atau bersamaan dengan tempat, maka dia kufur terhadap ayat ini yang menegaskan bahwa Allah adalah Al-Awwal.

2. Hadis Nabi berikut:

 كَانَ اللهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ

"Allah telah ada saat tidak ada selain Dia" (HR. Bukhari)

Ada banyak dalil lain tapi dua di atas sudah cukup jelas bagi mereka yang memang betul-betul mencari kebenaran. 

Adapun tentang referensi awal dari ulama Ahlussunnah Wal Jamaah (Asy'ariyah) yang mengatakan bahwa Allah wujud tanpa tempat, maka ini bisa didapatkan dari pernyataan Imam Abul Hasan Al Asy'ari sendiri, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Furak dalam kompilasi nukilan pernyataan Imam Abdul Hasan Al Asy'ari berikut ini: 

فإن ما ذهب اليه شيخنا أبو الحسن رحمه الله في ذلك إحالة القول بأن الله تعالى في مكان دون مكان او في كل مكان على كل وجه

"Maka sesungguhnya pendapat yang ditempuh oleh guru kami, Abul Hasan al-Asy'ari dalam hal itu adalah menolak ucapan bahwa Allah Ta‘ala berada pada suatu tempat tanpa di tempat lain, atau berada di setiap tempat dalam segala sisi". (Ibnu Furak, Mujarrad Maqalat al-Imam, 88)

Sebagai informasi, ada dua aliran saat itu yang berdebat sengit soal tempat Allah: 

Pertama, adalah Mujassimah yang menyatakan bahwa Allah bertempat di satu tempat saja, yakni di atasnya Arasy, sedangkan di segala tempat lain kosong tanpa keberadaan Allah. Mereka ini berbeda pendapat hingga terbagi dua soal apakah Dzat Allah menempel di sisi atas Arasy ataukah melayang jauh di atasnya. Dua-duanya adalah pendapat sekte Mujassimah.

Kedua, adalah aliran Jahmiyah yang menyatakan bahwa Allah lebih besar dari apapun sehingga Allah tidak mungkin di atas Arasy saja, sebab bagi mereka tidak mungkin muat, tetapi sangat besar meliputi semua tempat yang ada. Dengan kata lain, menurut mereka tidak ada tempat yang kosong dari keberadaan Allah. Mereka inilah yang berkata bahwa Allah ada di mana-mana. Analogi mereka adalah Allah seperti udara yang meliputi bumi ini, ada di mana-mana.

Imam Abul Hasan Al Asy'ari dengan pernyataannya di atas menegaskan bahwa kedua aliran tersebut salah besar. Penegasan beliau ini diikuti seluruh ulama Ahlussunnah Wal Jamaah setelahnya hingga kini. Dengan demikian Ahlussunnah Wal Jamaah sejak awal sampai kapanpun selalu meyakini bahwa Allah wujud tanpa tempat, dan ini dasarnya adalah al-Qur'an dan hadis sahih bukan akal-akalan, tapi akal sehat juga memastikan kebenaran pernyataan al-Qur'an dan hadis tersebut.

Semoga bermanfaat.

Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Referensi Yang Menyatakan Allah Wujud Tanpa Tempat - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®