Shalawat Di Sela-sela Tarawih

Shalawat Di Sela-sela Tarawih

Salawat Di Sela-sela Tarawih

Sebagian orang akan langsung mengklaim sebagai bidah dan tidak ada tuntunan dalam agama.

Kalau kemudian melihat ke literatur ulama terdahulu, misalnya di masa ulama Mazhab Hanafi, Syekh Alauddin Al-Kasani yang wafat tahun 587 H, beliau menjelaskan bahwa bacaan zikir dan Salawat sudah dijumpai dan diamalkan oleh para ulama (lihat poster gambar).

Hingga di masa Mufti Mesir tahun 1955, Syekh Hasan Makmum, beliau menjelaskan:

ﻭﻟﻢ ﻳﺆﺛﺮ ﻋﻦ اﻟﺴﻠﻒ ﺷﻰء ﻣﻌﻴﻦ ﻳﻠﺰﻡ ﺫﻛﺮﻩ ﻓﻰ ﺣﺎﻟﺔ اﻻﻧﺘﻈﺎﺭ ﻭﺃﻫﻞ ﻛﻞ ﺑﻠﺪ ﻣﺨﻴﺮﻭﻥ ﻭﻗﺖ ﺟﻠﻮﺳﻬﻢ ﻫﺬا ﺑﻴﻦ ﻗﺮاءﺓ اﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭاﻟﺘﺴﺒﻴﺢ ﻭﺻﻼﺓ ﺃﺭﺑﻊ ﺭﻛﻌﺎﺕ ﻓﺮاﺩﻯ ﻭاﻟﺘﻬﻠﻴﻞ ﻭاﻟﺘﻜﺒﻴﺮ ﺃﻭ ﻳﻨﺘﻈﺮﻭﻥ ﺳﻜﻮﺗﺎ ﻭﻻ ﻳﻠﺰﻣﻬﻢ ﺷﻰء ﻣﻌﻴﻦ.

Tidak ada riwayat khusus dari ulama Salaf yang dibaca saat menunggu di antara Rakaat Tarawih. Masing-masing penduduk negeri boleh memilih saat duduk antara membaca Qur'an, Tasbih, salat 4 rakaat sendiri-sendiri, Tahlil atau Takbir. Atau mereka menunggu dengan diam. Tidak ada kewajiban apapun (Fatawa al-Azhar, Ahkam Shalat, 48)

Kalau Warga Nahdliyyin membaca salawat dan doa taraddhi untuk 4 Sahabat, khulafa' rasyidin. Bagi Aswaja kesemua Sahabat adalah orang-orang terbaik dan terpercaya. Khusus di salat Tarawih banyak yang senang kalau sudah mendengar nama Sayidina Ali. Sebab tanda sudah rakaat terakhir. 

Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Shalawat Di Sela-sela Tarawih - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®