ANTARA AHLI FIQIH DAN AHLI TAREKAT

ANTARA AHLI FIQIH DAN AHLI TAREKAT

ANTARA AHLI FIQIH DAN AHLI TAREKAT

Sisi negatif pengamal tarekat di Indonesia adalah tidak jarang berlindung dibalik tasawwuf untuk membela perilaku yang tidak benar secara fiqih.

Hal ini alih-alih menimbulkan kesan kagum di mata orang lain seolah yang lain belum nyampek justru sebaliknya tanpa sadar menimbulkan kesan negatif pada tasawwuf.

Kesan "lebih pintar dan lebih menguasai" bukankah termasuk sikap sombong yang malah sangat dihindari oleh pengamal tarekat/tasawwuf ??

Sikap ahli tarekat yang seolah "ekslusif" semacam ini pada akhirnya jadi satu penyebab utama lahirnya amalan-amalan menyimpang dalam tarekat.

Padahal para Ulama' tasawwuf telah menekankan kaidah hubungan antara fiqih dan tasawwuf bahwa:

صح إنكار الفقيه على الصوفي، ولا يصح إنكار الصوفي على الفقيه

"Sah (dapat diterima) koreksi seorang ahli fiqih atas amalan ahli tasawwuf (tarekat) namun sebaliknya tidak sah (tidak dapat diterima) koreksi seorang ahli tasawuf (tarekat) atas pendapat ahli fiqih"

Silahkan baca keterangan lebih lanjut dalam kitab "Qowaid Tasawwuf" (Kaidah-kaidah bertasawwuf) karya Al Allamah Ahmad Zaruq Al Fasi As Syadzily Rahimahullah.

Wallahu'alam. 

Sumber FB Ustadz : Muhammad Salim Kholili 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "ANTARA AHLI FIQIH DAN AHLI TAREKAT - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®