Menyuruh Kebaikan Tidak Perlu Menunggu Menjadi Orang Baik

Menyuruh Kebaikan Tidak Perlu Menunggu Menjadi Orang Baik

Menyuruh Kebaikan Tidak Perlu Menunggu Menjadi Orang Baik.

Imam Al-Bajuri saat menjelaskan bait Burdah:

أستغفر الله من قول بلا عمل • .. 

"Aku memohon ampun atas perkataan yang tidak dibarengi perbuatan ..”

Beliau memaparkan dua kemungkinan bait tersebut:

Kemungkinan pertama, Imam Bushiri memohon ampun atas omongan yang dia ucapkan, namun ia tidak melakukan apa yang ia bicarakan, sehingga omongan yang seperti itu dianggap berdosa.

Seperti jika anda menyuruh orang shalat, tapi anda sendiri tidak shalat. Maka menyuruh yang seperti itu dianggap berdosa.

Kemungkinan kedua, Imam Bushiri memohon ampun atas perilaku dirinya yang tidak melakukan apa yang diperintahkan, bukan memohon ampun atas omongannya itu.

Jika anda menyuruh orang shalat, tapi anda tidak shalat, maka di bait itu anda tidak memohon ampun gara-gara anda nyuruh orang shalat, tapi gara-gara anda yang tidak shalat itu.

Kemungkinan kedua ini, kata Imam Al-Bajuri lebih sesuai dengan Mazhab kita, ahlussunah.

Karena memerintah kebaikan merupakan sebuah ketaatan, dan melakukan kebaikan apa yang kita perintahkan juga sebuah ketaatan.

Jangan sampai, karena kita tidak mengamalkan kebaikan, kita enggan memerintahkan orang untuk melakukan kebaikan, sehingga luput dari kita dua kebaikan sekaligus.

Imam Al-Bajuri mengutip sebuah ucapan:

“Wajib bagi orang yang sedang mengitari gelas-gelas khamr, untuk mengingkari perbuatan para peminum khamr”. 

Artinya, meski ia bukan orang baik, tapi tidak boleh berhenti mengingkari perbuatan buruk.

Kalau misalnya banyak orang yang berfikir untuk tidak lagi menyuarakan kebaikan atau mengingatkan kemungkaran karena dirinya yang belum menjadi baik, maka amr ma'ruf nahi mungkar mungkin akan berhenti di muka bumi ini, toh siapa juga yang merasa dirinya sudah baik?

••

Lalu bagaimana ucapan penulis matan Zubad:

فعالم من علمه لم يعملن • معذب من قبل عباد الوثن 

Orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, maka akan diadzab sebelum penyembah berhala?

Kata al-Bajuri, maknanya diarahkan ke Ahlul kitab yang dulu merubah isi kitab mereka.

Atau maknanya adalah mereka dipercepat adzabnya sebelum penyembah berhala, bukan karena mereka orang yang lebih buruk dari penyembah berhala, tapi untuk mempercepat penyucian mereka sehingga bisa segera masuk surga.

Imam Al-Bajuri mengatakan:

Orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, lebih baik dari orang yang bodoh.

••

Fahrizal Fadil Al-Jomblowi 

Sabtu, 22 Februari 2025. 

Sumber FB Ustadz : Fahrizal Fadil

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Menyuruh Kebaikan Tidak Perlu Menunggu Menjadi Orang Baik - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®