Ketika Wahabi-Taymi Menulis Pelajaran Balaghah

Ketika Wahabi-Taymi Menulis Pelajaran Balaghah

Ketika Wahabi-Taymi Menulis Pelajaran Balaghah

Ilmu Balaghah adalah ilmu sastra Arab yang mempelajari tentang bagaimana memahami penuturan bahasa Arab yang indah, elok dan efektif. Salah satu pembahasan balaghah adalah Majaz yang kemudian istilah ini diserap ke bahasa Indonesia sebagai majas. Pembahasan majas ini sebenarnya ada di semua bahasa sebab dalam bahasa apa pun di dunia selalu berlaku makna denotatif dan konotatif.

Tidak semua makna harus dipahami secara literal sebab untuk mendapat sentuhan yang lebih dalam dan mengena ke dalam jiwa seringkali diperlukan ungkapan majasi. Ungkapan ini juga sering digunakan dalam al-Qur’an. Sebab itu, salah satu perangkat untuk memahami keindahan bahasa al-Qur’an adalah mempelajari balaghah. Bahkan ilmu Balaghah seringkali digunakan para ulama sebagai pembuktian bahwa bahasa al-Qur’an adalah bahasa Arab yang indah dan elok. 

Tapi apa jadinya bila orang Wahabi-Taymiy yang nota bene ultra literal kemudian menulis pelajaran balaghah? Jadinya seperti di screenshot terlampir.

Ketika penulisnya sampai pada pembahasan tentang majas mursal, dia mengikuti kitab Balaghah lain bahwa salah satu contoh yang terkenal dalam bab majas mursal adalah Firman Allah berikut:

إِنَّ ٱلَّذِینَ یُبَایِعُونَكَ إِنَّمَا یُبَایِعُونَ ٱللَّهَ یَدُ ٱللَّهِ فَوۡقَ أَیۡدِیهِمۡۚ 

"Bahwa orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka" [Surat Al-Fath: 10]

Kata "yadullah" yang secara literal berarti "tangan Allah" adalah ungkapan majas mursal. Artinya, kata ini dalam ayat tersebut bukan dimaksudkan untuk menyebut organ tangan tapi kekuatan (al-Quwwah). Ini contoh standar dalam kitab-kitab ilmu Balaghah.

Tapi karena tidak terima, penulisnya bilang bahwa ini bertentangan dengan Ahlussunah wal Jamaah yang sudah sepakat bahwa Allah punya tangan, katanya. Hahaha. Harusnya dia berkata bahwa itu bertentangan dengan kesepakatan Wahabi-Taymiy sebab hanya mereka yang nyeleneh sebab terlalu literal di dunia ini. Begitulah kalau Wahabi-Taymiy yang ultra literal menulis pelajaran ilmu Balaghah yang menolak pemahaman literal. 

Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Ketika Wahabi-Taymi Menulis Pelajaran Balaghah - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®