🔰 HADIST MI'RAJ: ALLAH BERTEMPAT?
Oleh Ustadz : M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN, DH.
Versi: Hadist Isra' Wal Mi'raj.
Bagian: 01.
Salah satu kejahilan wahhabi mujassimah adalah mereka mengatakan dan mengklaim bahwasanya hadist Isra' Wal Mi'raj menunjukkan tempat bagi Allah taala. Salah satunya sebagaimana yang di nyatakan oleh makhluk mujassimah spesies wahhabiyyah didalam gambar dibawah. Apakah betul demikian? Mari kita bahas.
Hujjah wahhabiyyah mujassimah sebagaimana berikut;
_______Qiila;
Perkataan Tempat bagi Allah di dalam Hadis Nabi SAW
الحديث الذي في البخاري:«فعلا به إلى الجبار، فقال وهو مكانه: (يا رب خفف عنا، فإن أمتي لا تستطيع هذا).». [صحيح البخاري (6/ 2732)]
Hadis dalam Sahih al-Bukhari (6/2732):
"Maka dia (Nabi Musa) membawa (Nabi Muhammad SAW) kepada al-Jabbar (Allah), lalu baginda berkata sedangkan Dia tetap di tempat-Nya: 'Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk kami, kerana sesungguhnya umatku tidak mampu melaksanakan ini.
____________
Kita mulai mengoreksi dan membetulkan isi postingan tadi secara satu persatu. Kita mulai dari hal hal kecilnya dulu.
1. TEKS "فعلا به إلى الجبار".
Orang yang membawa nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam ke Al Jabbar itu bukan Nabi Musa. Tapi, Malaikat Jibril.
Al Imam Ibnu Hajar Al Asqalani (W 856 H) mengatakan:
قوله : فعلا به - يعني جبريل - إلى الجبار تعالى
Artinya: Maka ia (Jibril) membawanya (Nabi Muhammad) naik ke Al Jabbar Talaa.
[Fathul Bari Syarah Sahih Al Bukhari: 14/410]
Al Imam Al Qasthalani (W 923 H) menjelaskan:
(إن شئت فعلا به) جبريل (إلى الجبار) تعالى
Artinya: Jika engkau mau. Maka, ia (Jibril) membawanya ke Al Jabbar Talaa.
[Irsyadus Saari Syarah Sahih Al Bukhari: 15/487]
Dalam hadist riwayat Al Imam Ibnu Khuzaimah yang ente bawa itu juga sama redaksinya "Jibril yang membawa nabi Muhammad ke Al Jabbar".
وعند ابن خزيمة: «فعلا به جبريل، حتى أتي إلى الجبار وهو مكانه فقال: يا رب خفف». [التوحيد لابن خزيمة (2/ 527)]
Dalam Kitab al-Tauhid oleh Ibn Khuzaymah (2/527):
"Lalu Jibril membawanya (Nabi Muhammad SAW) sehingga sampai kepada al-Jabbar (Allah), sedangkan Dia berada di tempat-Nya, kemudian baginda berkata: 'Wahai Tuhanku, ringankanlah (kewajipan ini)".
Dan tidak pernah kami temukan sepanjang sejarah, sebuah klaim: "Nabi Musa yang membawa Nabi Muhammad ke Al Jabbar". Sebab, jika sekiranya benar yang membawa nabi Muhammad ke Al Jabbar adalah nabi Musa. Lalu untuk apa nabi Muhammad naik turun naik turun?!. Kan sudah bersama nabi Musa dan lagipula klaim seperti itu bertentangan dengan keutuhan hadist sahih tentang Mi'raj Nabi besar Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam.
Masak gitu aja gak tahu, berarti lebih hebat ilmunya anak TK (Taman kanak kanak) dong kalau gitu tentang cerita Isra' Wal Mi'raj nabi Muhammad.
2. TEKS "وهو مكانه".
Dhamir Huwa "وهو" disana bukan kembali kepada Allah tapi kepada Nabi Sallahu Alaihi Wasallam. Ini bukan kata saya silahkan anda baca sendiri;
Al Imam Ahmad bin Ismail Al Kurani (W 893 H) mengatakan:
والجواب أن الضمير لرسول الله ﷺ
Artinya: Dan jawabannya adalah sesungguhnya dhamir (وهو) itu kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
[Al Kautsar Jari: 11/515]
Jadi, maksudnya adalah tempat disitu adalah tempatnya nabi bermunajat kepada Allah bukan tempat nya Allah.
Al Imam Ibnu Hajar Al Asqalani (W 856 H) mengatakan:
ثم قال الخطابي : وفي هذا الحديث لفظة أخرى تفرد بها شريك أيضاً لم يذكرها غيره وهي قوله : فعلا به - يعني جبريل - إلى الجبار تعالى فقال وهو مكانه يا رب خفف عنا قال والمكان لا يضاف إلى الله تعالى إنما هو مكان النبي ﷺ في مقامه الذي قام فيه قبل هبوطه انتهى.
Artinya: Al Imam Al Khattabi (W 388 H) mengatakan: Didalam hadist ini ada lafadz lain yang disendirikan oleh Syarik dan tidak penyebutan selainnya. Yaitu sabdanya nabi: فعلا به - يعني جبريل - إلى الجبار تعالى فقال وهو مكانه يا رب خفف عنا. (Al Khattabi) mengatakan: Tempat tidak disandarkan kepada Allah taala sesungguhnya itu adalah tempatnya nabi dalam berdirinya sebelum diturunkan nya. Selesai.
[Fathul Bari Syarah Sahih Al Bukhari: 14/410]
Al Imam Ibnu Hajar Al Asqalani (W 856 H) mengatakan:
وهذا الأخير متعين وليس في السياق تصريح بإضافة المكان إلى الله تعالى
Artinya: Keterangan terakhir ini sudah pasti dan tidak ada dalam konteks satupun penjelasan bahwa tempat itu disandarakan kepada Allah Taala.
[Fathul Bari Syarah Sahih Al Bukhari: 14/410]
Al Imam Al Qasthalani (W 923 H) menjelaskan:
إن شئت فعلا به جبريل إلى الجبار) تعالى (فقال) عليه الصلاة والسلام وهو مكانه أي في مقامه الأول الذي قام فيه قبل هبوطه
Artinya: Jika engkau mau. Maka Jibril membawanya ke Al Jabbar Talaa. Lalu Nabi Alaihi Asshalatu Wa Assalam mengatakan sedangkan ia berada di tempatnya artinya ditempat berdirinya yang pertama kali yang ia sebelumnya berdiri disitu sebelum diturunkan.
[Irsyadus Saari Syarah Sahih Al Bukhari: 15/487]
Oleh karena itu agar tidak cacat dalam memahami sebuah hadist usahakan baca utuh dahulu teks hadist sebelum nya itu. Misalnya dari narasi hadist berikut;
ثم هبط حتى بلغ موسى فاحتبسه موسى فقال : يا محمد ، ماذا عهد إليك رَبُّكَ ؟ قال : عهد إلى خمسين صلاة كل يوم وليلة، قال : إن أمتك لا تستطيع ذلك فارجع فليخفف عنك ربك وعنهم.
Artinya: Kemudian nabi turun sehingga ia sampai pada nabi Musa lalu nabi Musa memeriksaknya seraya berkata: Wahai Muhammad, apa yang sudah tuhanmu janjikan padamu?. Nabi menjawab: Allah menjanjikan (kewajiban) lima puluh sholat disetiap hari dan malamnya. Nabi Musa mengatakan: Sesungguhnya umatmu takkan mampu melakukan hal tersebut. Maka, "kembalilah kamu" dan mintalah keringanan pada tuhanmu untuk mereka.
Teks hadits "فارجع" : kembalilah kamu.
Al Imam Al Qasthalani (W 923 H) menjelaskan:
قال) موسى : فارجع إلى ربك أي إلى الموضع الذي ناجيته فيه
Artinya: Nabi musa mengatakan; Kembalilah kami kepada tuhanmu. Artinya, kepada tempat yang kamu bermunajat disana.
[Irsyadus Saari Syarah Sahih Al Bukhari: 2/8]
Al Imam Syaikhul Islam Zakaria Al Anshari (W 926 H) mengatakan:
قال : فارجع إلى ربك أي إلى الموضع الذي ناجيت فيه ربك
Artinya: Musa berkata: Kembalilah kamu kepada tuhanmu. Artinya ketempat yang kamu bermunajat kepada tuhanmu disana.
[Tuhfatul Bari Syarah Sahih Al Bukhari: 1/282]
Al Imam Ali Mulla Al Qari (W 1041 H) mengatakan:
ثم رجع إلى ربه أي إلى مكان كلمه ربه فيه
Artinya: Kemudian nabi Muhammad kembali kepada Tuhannya. Artinya ke tempat bercakapnya nabi kepada Tuhannya.
[Mirqatul Mafaatih: 8/480]
Al Imam Al Manawi (W 1031 H) mengatakan:
(فقال راجع ربك) أى إلى محل المناجاة.
Artinya: Nabi Musa berkata: Kembali pada tuhanmu. Artinya ke tempat bermunajat.
[Faidhul Qadir: 4/428]
Al Imam Sulaiman Al Jamal Assyafii (W 1204 H) mengatakan:
قوله : (فارجع إلى ربك) أي إلى مكان مناجاة وخطاب ربك اهـ
Artinya: Ucapannya nabi Musa: Kembalilah kepada tuhanmu. Artinya ke tempat bermunajat dan bercakap pada tuhanmu.
[Futuhat Al Ilahiyyah: 4/291]
Dan hadits "فارجع" : kembalilah kamu didalam sahih Bukhari diatas tadi. Senada dengan riwayat imam Muslim berikut;
Nabi Musa mengatakan;
ارجع إلى ربك
Artinya: Kembalilah kepada Tuhanmu.
Maka nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam bersabda:
فرجعت إلى ربي
Artinya: Lalu aku kembali kepada Tuhanku.
[Riwayat Imam Muslim: Nomor hadist;162]
Al Imam Annawawi (W 676 H) menjelaskan:
قوله صلى الله عليه وسلم : فرجعت إلى ربي معناه رجعت إلى الموضع الذي ناجيته منه أولا فناجيته فيه ثانيا.
Artinya: Sabdanya nabi Sallahu Alaihi Wasallam: "Lalu aku kembali kepada Tuhanku". Maknanya, aku kembali ke tempat sebelumnya dimana aku bermunajat kepadanya untuk yang pertama kalinya. Lalu aku bermunajat disana untuk yang kedua kalinya.
[Syarah Shahih Muslim: 2/214]
Al Imam Azzurqani (W 1122 H) mengatakan:
قال: ارجع إلى ربك أي إلى الموضع الذي ناجيته فيه
Artinya: Nabi Musa berkata: Kembalilah kamu kepada tuhanmu. Artinya ke tempat aku bermunajat disana.
[Syarah Al Mawahib: 8/254]
Al Imam Asshawi Al Maliki (W 1241 H) mengatakan:
قوله : فرجعت إلى ربي أي إلى المكان الذي ناجيت فيه ربي و ليس المراد أن الله في ذلك المكان و رجع له فإن اعتقاد ذلك كفر.
Artinya: Sabdanya nabi: "Lalu aku kembali kepada Tuhanku". Artinya ke tempat dimana aku bermunajat kepada Tuhanku. Bukan berarti bahwa allah berada ditempat itu sehingga beliau ingin kembali kesana, dan jika ada yang meyakini demikian maka dia kafir.
[Hasyiyah As-Shawi: 2/303-304]
Kesimpulannya adalah teks hadits "وهو مكانه" merujuk kepada Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam dan tempatnya nabi yang sudah Allah sediakan untuk bermunajat kepadanya dan bercakap cakap dengannya. Dan teks hadits "فرجعت إلى ربي" merujuk kepada tempat nabi Muhammad bermunajat bukan kepada tempat Allah. Maha suci Allah dari sangkaan mujassimah.
3. KONSEKUENSINYA.
Jika sah sah saja memahami hadist diatas secara literally dan naiknya nabi dimaksudkan kepada tempatnya Allah. Maka, bagiamana dengan ayat ayat dibawah ini?
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَىٰ رَبِّي سَيَهْدِينِ
Artinya: Dan (Ibrahim) berkata: Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.
[Surah Asshaffat ayat 99]
Apakah ayat ini membuktikan bahwa Allah berada di negeri Syam?. Tapi, kenapa nabi Ibrahim pergi ke negeri Syam bukan terbang ke langit?. Katanya Allah bertempat diatas Arasy diatas langit?!?!
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
وَاَنِيۡبُوۡۤا اِلٰى رَبِّكُمۡ وَاَسۡلِمُوۡا لَهٗ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمُ الۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنۡصَرُوۡنَ
Artinya: Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong.
[Surah Azzumar ayat 54]
Al Imam Ibnu Jarir Attabari (W 310 H) mengatakan:
وأقبلوا أيها الناس إلى ربكم بالتوبة وارجعوا إليه بالطاعة له
Artinya: Menghadaplah kalian wahai segenap manusia kepada tuhan kalian dengan bertaubat dan kembalilah kalian padanya dengan melakukan ketaatan padanya.
[Tafsir Attabari: 11/17]
Apakah didalam ayat ini membuktikan adanya perintah untuk pergi keatas langit? Kan katanya Allah bertempat dilangit diatas arasy. Inilah kerancuan mujassimah dalam memahami Kalamullah dan Kalam Rasulullah.
Kesimpulan akhirnya adalah apa yang didakwa, dikatakan dan yang di klaim oleh kelompok wahhabiyyah mujassimah adalah salah total.
Selesai.
© ID Cyber aswaja.
NB: Dilarang untuk merubah sumber yang telah diterbitkan tanpa adanya izin resmi dari tim ID Cyber aswaja dan penulis tanpa terkecuali.
Sumber FB : ID Cyber Aswaja
Di antara penyebab sesatnya pemikiran wahabi adalah kemampuan Bahasa Arab mereka yang minim, semisal masalah menentukan marja' dhamir (menjelaskan kata ganti). Dalam hadis mi'raj Nabi ﷺ ini sampai-sampai mereka menetapkan tempat bagi Allah.
Sebelumnya, Firanda Andirja juga salah dalam memahami marja' dhamir dalam hadis : (إن الله خلق آدم على صورته) sehingga ia memahami bahwa Allah menciptakan Adam sesuai bentuk Allah. Nauzubillah.
Kita juga sama-sama tahu bagaimana kemampuan Bahasa Arab mereka. Video Ali Musri membaca kitab blepotan juga bisa diakses di Youtube.
Lalu bagaimana akan mendapatkan pemahaman yang pas dari Alquran dan sunnah?
by Ustadz : Fakry Emil Habib