Tirakat Berlebihan Vs Menjaga Kewarasan
قال صاحب القوت: وحدثني بعض إخواني قال : كنا حول أبي الحسن بن سالم، فدخل شاب عريان فوقف على الحلقة يهذي فزجرناه نطرده،
Penulis kitab Qût al-Qulûb berkata: seorang ikhwanku bercerita padaku, ia bercerita: Saat itu kami sedang berada di sekeliling Abul Hasan bin Sâlim. Tetiba seorang pemuda tanpa busana masuk. Lalu ia berdiri di depan halaqah sembari berbicara tidak jelas. Kami pun menghardiknya untuk mengusirnya.
فقال لنا الشيخ دعوه حتى يقضي ما في نفسه.
Al-Syaikh (Abul Hasan bin Sâlim) pun berkata pada kami: Biarkan dia hingga ia menuntaskan apa yang ada dalam benaknya.
قال : وكان يتكلم بوساوس من معاني التوحيد وبهذيان مختلط من علوم المعارف إلى أن فتر وسكن ثم انصرف،
Ikhwan itu melanjutkan ceritanya: Saat itu ia berbicara tentang bisikan-bisikan makna tauhid bercampur dengan omongan yang tidak jelas tentang ilmu-ilmu ma'rifat. Hingga akhirnya ia lelah, diam, lalu pergi.
فقال لنا أبو الحسن : لا بارك الله في العلماء السوء ،
Setelah itu, Abu al-Hasan berkata kepada kami: "Semoga Allah tidak memberkahi ulama-ulama buruk."
ثم قال : لم يكن في أصحابنا أحسن عقلاً ولا أكثر تعبداً ولا اجتهاداً من هذا الشاب، وكنت انهاه عن العسف بنفسه والحمل عليها وأمره بأكل الدسم والحلواء فكان مستقيم الأمر،
Kemudian beliau berkata: 'Tidak ada diantara sahabat (murid) kami yang lebih baik akalnya, lebih banyak ibadahnya, atau lebih gigih usahanya daripada pemuda ini. Aku pernah melarangnya untuk terlalu keras terhadap dirinya dan memaksakan beban yang berat pada dirinya. Aku juga menyuruhnya untuk makan makanan berlemak dan yang manis-manis agar tetap seimbang, dan ia pun dalam keadaan yang baik dan stabil saat itu.
ففارقنا وذهب إلى أهل عبادان فقالوا له : إن ابن سالم قد ركن إلى الدنيا وترك العبادة والاجتهاد وأمروه بالجوع الدائم والطي وترك الدسم والحلاوة حتى أحرق دماغه وزال عقله فذهب الحال وبطلت العبادة .
Namun, ia meninggalkan kami dan pergi kepada kelompok ahli ibadah. Mereka berkata kepadanya: "Ibnu Salim telah condong kepada dunia dan meninggalkan ibadah serta kesungguhan." Mereka memerintahkannya untuk terus berpuasa, menahan lapar, serta meninggalkan makanan berlemak dan yang manis-manis. Hingga akhirnya, otaknya rusak, akalnya hilang, keadaan dirinya memburuk, dan ibadahnya pun sia-sia.'"
====
احفظوا عقولكم فإنه لم يكن لله تعالى ولي ناقص العقل
Jagalah kewarasan kalian, karena tidak pernah ada wali Allah yang akalnya lemah.
إتحاف السادة المتقين
Sumber FB Ustadz : Nur Hasim