Masalah Sebagian Doa Qunut Yang Dibaca Pelan

Pj. Wali Kota dan Pjs. Gubernur Kaltara Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Juwata Laut

๐— ๐—”๐—ฆ๐—”๐—Ÿ๐—”๐—› ๐—ฆ๐—˜๐—•๐—”๐—š๐—œ๐—”๐—ก ๐——๐—ข๐—” ๐—ค๐—จ๐—ก๐—จ๐—ง ๐—ฌ๐—”๐—ก๐—š ๐——๐—œ๐—•๐—”๐—–๐—” ๐—ฃ๐—˜๐—Ÿ๐—”๐—ก

Ustadz, kenapa doa qunut ketika sampai dilafadz  โ€œFa innaka Taqdiโ€ฆโ€ sampai dengan lafadz โ€œAstaghfirukaโ€ imam memelankan suaranya ? Dan apa yang dilakukan makmum dalam kondisi tersebut ?  Tolong diberikan penjelasan.

๐—๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป :

Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

Sebagaimana yang kita telah ketahui membaca Qunut dalam shalat Shubuh menurut mazhab Asy Syafiโ€™iyyah adalah disunnahkan. Adapun lafadz Qunut yang masyhur dibaca adalah :

ุงู„ู„ู‘ู‡ู… ุงู‡ุฏูู†ุง ููŠู…ูŽู† ู‡ูŽุฏูŠู’ุช ูˆ ุนุงููู†ุง ููŠู…ูŽู† ุนุงููŠู’ุช ูˆ ุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽู†ุง ููŠู…ูŽู† ุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุช ูˆ ุจุงุฑููƒ ู„ูŽู†ุง ููŠู…ุง ุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุช

ูˆ ู‚ูู†ุง ูˆุงุตู’ุฑูู ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุดูŽุฑู‘ูŽ ู…ุง ู‚ูŽุถูŽูŠุช ูุฅู†ูƒ ุชูŽู‚ุถูŠ ูˆู„ุง ูŠูู‚ุถู‰ ุนูŽู„ูŠูƒ ูุฅู†ู‘ูŽู‡ู ู„ุง ูŠูŽุฐู‘ูู„ู‘ู ู…ูŽู† ูˆุงู„ูŽูŠุช ูˆูŽู„ุง ูŠูŽุนูุฒู‘ู ู…ู† ุนุงุฏูŽูŠุช ุชูŽุจุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ุง ูˆูŽุชูŽุนุง ู„ูŠุชู’ ูŽูู„ูƒูŽ ุงู„ุญูŽู…ุฏู ุนูŽู„ู‰ ู…ุง ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุช ู†ูŽุณุชูŽุบููุฑููƒูŽ ูˆู†ูŽุชูˆุจู ุงู„ูŠูƒ

ูˆุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ุงู„ู†ุจูŠ ุงู„ุฃู…ูŠ ูˆุนู„ูŠ ุฃู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู…

โ€œYa Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. BErilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. 

Berilah berkah pda segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. 

Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engaku beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurl`h Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas nabi Muhammad beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.โ€

Dan biasanya pada pertengahan bacaan Qunut, yakni dilafadz, โ€˜ Fainnaka Taqdiโ€ฆโ€ imam-imam shalat di Indonesia membacanya dengan sirr (pelan). Kenapa demikian ?

Ternyata dalam mazhab syafiโ€™iyyah sendiri hal ini diperselisihkan.  Sebagian ulama syafiโ€™iyyah tetap menganjurkan bagi imam untuk membacanya dengan keras, sedangkan menurut sebagian ulama yang lain cara  membacanya adalah dengan pelan. Berikut penjelasan masing-masing pendapat.

๐Ÿญ. ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐˜ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ฒ๐˜๐—ฎ๐—ฝ ๐—ฑ๐—ถ๐—ฏ๐—ฎ๐—ฐ๐—ฎ ๐—๐—ฎ๐—ต๐—ฟ

Sebagaian ulama syafiโ€™iyya berpendapat bahwa bacaan Qunut dibaca Jahr (keras) dari awal sampai akhir kalimat. Hal ini karena semua lafadz Qunut adalah  bacaan yang sudah selayaknya dibaca dari awal sampai akhir.[1]  Dalil pendapat ini adalah riwayat yang berbunyi : โ€œSesungguhnya Rasulullah shalallahuโ€˜alaihi wassalam ketika hendak mendoakan keburukan atas seseorang atau mendoakan kebaikan beliau berdoa setelah rukuโ€™. 

Terkadang ketika beliau mengucapkan samiโ€™allah liman hamidah beliau berdoa  โ€˜Ya Allah Tuhan kami, bagiMu segala puji. Ya Allah selamatkanlah al-Walid ibnu al-Walid, salamah bin hisyam, โ€˜iyasy bin abi robiโ€™ah. Ya Allah kuatkanlah siksaanMu atas Mudlar. Jadikanlah balasanMu itu bertahun-tahun seperti tahun-tahun Yusuf.โ€™ Dan beliau mengeraskan bacaan tersebut.โ€ (HR. Bukhari)

Menurut pendapat ini, ketika bacaan imam sampai dilafadz โ€˜ Fainnaka Taqdiโ€ฆโ€ makmum boleh : (1) Turut membaca bersama imam, atau  (2) mengaminkan, atau (3) membaca asyhadu, atau  (4) membaca Shodaqta wabararta.[2]

Pendapat pertama ini yang dirajihkan oleh imam an Nawawi rahimahullah.[3]

๐Ÿฎ. ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐˜ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ถ๐—ฏ๐—ฎ๐—ฐ๐—ฎ ๐—ฆ๐—ถ๐—ฟ๐—ฟ

Sedangkan sebagian ulama Syafiโ€™iyyah lainnya, diantaranya imam Ramli dan al Ghazali berpendapat pada lafadz yang telah disebutkan bacaan imam hendaknya disirrkan. Hal ini karena lafadz yang dipelankan tersebut bukanlah doa tapi berupa dzikir, pujian dan sanjungan kepada Allah.[4]

Adapun bagi makmum, maka dalam kondisi sirr tersebut, dia boleh membaca dengan suara sirr pula lanjutan doa qunutnya atau boleh juga membaca dengan doa-doa yang lain yang ia kehendaki.

Demikian permasalahan tentang sir dan tidaknya sebagian bacaan Qunut. Silahkan diamalkan sesuai keyakinan dan kesanggupan masing-masing. 

Wallahu aโ€™lam.

__________

[1] Fath al Wahhaab  (1/78), Busyr al kariim  (1/ 80).

[2] Mughni al Muhtaaj ( I/167), Fiqhul Islami Wa adillatuhu (1/814).

[3] Al Majmuโ€™ asy Syarh al Muhadzab (2/483).

[4] Nihayatul Muhtaj  (1/507).

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

ยฉTerima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Masalah Sebagian Doa Qunut Yang Dibaca Pelan - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ยฎ