
AMBIL BAIKNYA BUANG BURUKNYA
Kaedah ini sejatinya diambil dari tafsiran perkataan para salaf di antaranya perkataan imam Malik rahimahullaah yang berbunyi :
كل يؤخذ من قوله ويرد إلا صاحب هذا القبر
Akan tetapi oleh sebagian kaum muslimin seperti "salafiyyun" menganggap bahwa kaedah di atas penuh dengan syubhat
Benarkah demikian?
Jawabannya 100 % tidak benar. Faktanya kaedah bid'ah yang dipakai salafiyyun selama ini salah satunya berasal dari pendapat imam syathibi yang membagi bid'ah menjadi dua yaitu bid'ah hakikiyyah dan bid'ah idhofiyyah. Dalam berbagai tulisan dan muhadhoroh mereka sering membawakan perkataan imam Syathibi
Sedangkan kita tahu bahwa di dalam riwayat yang masyhur Nabi shallaalllaahu 'alaihi wasallam tidak pernah membagi bid'ah menjadi hakikiyyah dan idhofiyyah. Hal ini memberikan informasi penting bahwa apa yang diuraikan oleh imam Syathbi murni tafsiran serta ijtihad dari beliu sendiri.
Menariknya imam Syathibi adalah seorang asy'ari yang oleh salafiyyun termasuk ahli bid'ah. Maka ambil baiknya buang buruknya nyatanya tidak berlaku disini sehingga klaim "syubhatnya kaedah ambil baiknya buang buruknya" telah terbantahkan dengan sikapnya sendiri
Allahu A'lam
Sumber FB Ustadz : Muhammad Fajri