Dalam hal tekhnis rukun wudhu dalam madzahibul arba’ah itu berbeda beda pendapat..
Menurut Hanafiyah rukun wudhu itu ada 4, menurut Malikiyah itu ada 7, menurut Syafiiyah ada 6 dan menurut Hanabilah ada 6, adapun dalil yang dipakai sebenarnya itu sama, hanya berbeda dalam memahaminya, perinciannya sebagai berikut :
1. Hanafiyah 4 rukun :
Membasuh wajah, membasuh tangan, mengusap SEPEREMPAT kepala dan membasuh kaki.
Niat tidak masuk dalam rukun wudhu hanafiyah, niat hanya akmaliyah saja, jadi semisal tanpa niat pun wudhu tetap sah..
Batas wajah dalam madzhab hanafi itu sampai ke telinga, telinga bagian dari wajah, sehingga wajah wajib dibasuh sampai telinga..
2. Malikiyah 7 rukun :
Niat, membasuh wajah, membasuh kedua tangan, mengusap SELURUH kepala, membasuh kaki, menggosok gosok (dalku) dan muwalah
Dalam malikiyah anggota wudhu harus digosok gosok, jika tidak digosok maka tidak sah, begitu juga harus muwalah atau sambung menyambung secara kontinews tidak boleh sampai kering..
3. Syafiiyah 6 rukun :
Niat, membasuh wajah, membasuh tangan, mengusap sebagian kepala, membasuh kaki, dan tartib..
Dalam Syafiiyah ada tertib atau urut sesuai urutan rukun, sedangkan dalam hanafiyyah dan malikiyah tidak ada tertib sehingga boleh saja membasuh kaki dulu baru wajah atau wudhu tidak sesuai urutannya, adapun muwalah dalam syafiiyah itu tidak wajib, hanya sunnah saja..
4. Hanabilah 6 rukun :
Membasuh wajah, membasuh kedua tangan, mengusap SELURUH kepala, membasuh kaki, muwalah, dan tartib
Batas wajah dalam hanabilah memasukan mulut dan lubang hidung sehingga wajib berkumur dan isytinsyaq..
Batas kepala dalam hanabilah termasuk telinga, telinga bagian dari kepala sehingga wajib untuk diusap, meskipun ada juga riwayat dari imam ahmad yang tidak mewajibkannya, sehingga semisal ketika tidak mengusap telinga tetap sah wudhunya, ada juga dalam beberapa kitab hanabillah yang memasukkannya ke dalam sunnah wudhu..
Adapun niat dalam hanabillah tidak termasuk rukun di dalam wudhu tetapi merupakan syarat sebelum wudhu sehingga wajib dilakukan tetapi bukan bagian dari rukun seperti halnya versi syafiiyyah..
Wallahu a'lam..
___
📌 Dari berbagai sumber dari beberapa kitab² madzahibul arba'ah, diniati ngaji jangan ditarik tarik kemana²
_______
Dalam Hanafiyah telinga itu bagian dari wajah sehingga wajib untuk dibasuh, dalam Hanabilah telinga itu bagian dari kepala sehingga wajib diusap..
📌Fikh Ala Madzahibil arba'ah
Sumber FB Ustadz : Tsabit Abi Fadhil II
