Kekuatan Mata Yang Ada Batasnya
Saya bersyukur kepada Allah atas nikmat memiliki mata dan penglihatan. Dan saya mensyukuri dengan menggunakan mata untuk ibadah, di antaranya membaca kitab dan menulis buku. Dan semoga Allah memberi ampunan saat lalai menggunakan mata.
Untuk kekuatan mata, sejak muda saya mengamalkan doa berikut, yakni membaca Marhaban Bi Habibie wa Qurrata aini Muhammad ibni Abdillah shalallahu alaihi wasallam lalu mengecup jempol ke mulut dan diusapkan ke kedua mata saat mendengar azan menyebut Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah. Sebagaimana keterangan di Kitab Ianat Ath-Thalibin:
ﻭﻓﻲ اﻟﺸﻨﻮاﻧﻲ ﻣﺎ ﻧﺼﻪ: ﻣﻦ ﻗﺎﻝ ﺣﻴﻦ ﻳﺴﻤﻊ ﻗﻮﻝ اﻟﻤﺆﺫﻥ: ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪا ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ: "ﻣﺮﺣﺒﺎ ﺑﺤﺒﻴﺒﻲ ﻭﻗﺮﺓ ﻋﻴﻨﻲ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -".ﺛﻢ ﻳﻘﺒﻞ ﺇﺑﻬﺎﻣﻴﻪ ﻭﻳﺠﻌﻠﻬﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﻋﻴﻨﻴﻪ ﻟﻢ ﻳﻌﻢ ﻭﻟﻢ ﻳﺮﻣﺪ ﺃﺑﺪا.
Foto saat saya muda sekitar 2012, waktu kuat-kuatnya menerima perintah menulis buku. Sekali lagi saya mensyukuri nikmat itu.
Saat ini memasuki usia 45 tahun (di KTP, aslinya 35 tahunan). Saya lupa kekuatan mata mulai berkurang jauh. Beberapa hari lalu saya kejar setoran naskah ke penerbit. Mata langsung drop. Layar laptop seperti ada bayangan. Tulisan makin tidak jelas. Ditambah gliyeng. Sesaat saya hentikan duduk di depan laptop dan mulai konsumsi vitamin A dan ke dokter mata. Alhamdulillah mulai adaptasi membiasakan pakai kacamata plus dengan kaca anti radiasi.
Saat ini bila menulis agak banyak saya berada di sekitar taman dan kolam, ada sebuah riwayat:
ﻛﺎﻥ ﻳﻌﺠﺒﻪ اﻟﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ اﻟﺨﻀﺮﺓ ﻭاﻟﻤﺎء اﻟﺠﺎﺭﻱ (اﺑﻦ اﻟﺴﻨﻲ ﺃﺑﻮ ﻧﻌﻴﻢ) ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ.
Nabi senang melihat kehijauan dan air mengalir (HR Ibnu Sunni dan Abu Nuaim dari Ibnu Abbas)
Ada juga riwayat bahwa melihat pemandangan hijau memperkuat penglihatan mata:
اﻟﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﺮﺃﺓ اﻟﺤﺴﻨﺎء ﻭاﻟﺨﻀﺮﺓ ﻳﺰﻳﺪاﻥ ﻓﻲ اﻟﺒﺼﺮ (ﺣﻞ) ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ.
Melihat wanita cantik dan kehijauan dapat menambah kekuatan penglihatan (HR Abu Nuaim dari Jabir)
Tapi untuk melihat wanita kayaknya tidak perlu kacamata. Alhamdulillah sudah melewati masa puber kedua dengan selamat.
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin