Area sains dan ketuhanan
Sains hanya mencakup area fisik sedangkan ketuhanan adalah area metafisik. Artinya, sains tidak bisa menyimpulkan apa pun soal ketuhanan sebab beda area. Paling banter sains hanya dapat menyimpulkan bahwa Tuhan bukan sesuatu yang dapat diobservasi secara saintifik, bukannya menyimpulkan bahwa Tuhan tidak ada.
Kecuali kalau orangnya meyakini bahwa tidak ada wujud di luar materi, maka dia bisa berkesimpulan seperti itu. Namun ini adalah keyakinan, bukan sains itu sendiri. Keyakinan semacam ini adalah iman, yakni iman pada ketiadaan wujud di luar materi. Iman ini setara dengan keyakinan orang yang primitif bahwa virus itu tidak ada sebab tidak dapat diobservasi oleh mereka saat itu atau keyakinan bahwa alien itu tidak ada sebab tidak bisa diobservasi saat ini. Harusnya cukup berhenti di poin tidak dapat diobservasi saja bukan sampai pada kesimpulan tidak ada. Secara logis, semua materi bersifat kontingen (huduts) dan semua yang bersifat kontingen pasti punya faktor luar yang membuatnya ada, tapi orang yang terlanjur beriman bahwa tidak ada wujud di luar materi akan menolak logika tersebut sebab bertentangan dengan keimanan yang dia buat sendiri, bukan karena sains. Jadi, sebenarnya kata "sains" hanyalah alasan yang dibawa-bawa oleh para ateis sebagai alasan, padahal aslinya adalah keimanan pada ajaran materialisme.
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad