KENAPA ANTUM CEMBURU DAN ALERGI TERHADAP MAJELIS DZIKIR .. ?
Riyadul Jannah:
Majelis Ilmu, Majelis Dzikir Dan Halaqah Muruk Ngaji
Sungguh dengan mengucap tahlil tashbih tahmid takbir hauqalah istighfar dan shalawat hatimu menjadi tentram dan damai. Bukankah kalimat Lailaha illah lebih berat ketimbang dunia dan seisinya. Kalimat tashbi bisa menghapus semua dosa meski sebanyak pasir di pantai buih di laut dan sebanyak daun yang berguguran
Sungguh dengan memikirkan penciptaaan Allah, baik di langit dan di bumi hatimu menjadi gelisah resah karena pikiranmu tak cukup untuk memikirkan ciptaan Allah Yang Maha Gagah dan Maha Perkasa.
Copernicus dan Bruno itu ahli ilmu. Adam Smith itu Ahli ilmu. Philip K Hitti, Stodard Marx Hawking Thomas Alfa Hubermas Rifkert Lidle Daniel Bell adalah ahli ilmu bukan ahli dzikir
*^^^^*
Dari ‘Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam ini telah banyak bagiku, maka beritahulah kepadaku sesuatu yang bisa aku pegang selalu.” Beliau menjawab, “Hendaklah lisanmu selalu basah karena berdzikir kepada Allah
Dalam Hadits Qudsi dikatakan : “AKU selalu bersama hambaKU apabila ia mengingatKU dengan menggerakkan kedua bibirnya”.
Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allâh, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.”
*^^^*
Barangsiapa duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allâh di dalamnya, pastilah dia mendapatkan kerugian dari Allâh, dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allâh, pastilah mendapatkan kerugian dari Allâh.
Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allâh dan tidak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka. Maka jika Allâh menghendaki, Dia akan menyiksa mereka dan jika menghendaki, Dia akan mengampuni mereka.”
Berkata Musa ‘alayhis salaam: ‘Wahai Rabb, ajarkanlah padaku sesuatu yang dengannya aku berdzikir kepadaMu dan berdoa kepadaMu’. Maka (Allaah) berfirman: ‘Wahai Musa, Ucapkanlah: ‘Laa ilaaha illaLLaah’. Berkata (Musa) : ‘Setiap hambaMu mengucapkan hal ini’. (Allaah) berfirman: ‘Wahai Musa, seandainya langit yang tujuh serta seluruh penghuninya, selain Aku, dan ketujuh bumi diletakkan dalam satu sisi timbangan dan kalimat Laa ilaaha illaLLaah diletakkan pada sisi lain timbangan, niscaya kalimat Laa ilaaha illaLLaah lebih berat timbangannya’…
*^^^^*
Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. [al-Ahzâb/33:42]
Dan sebutlah nama Rabbmu pada (waktu) pagi dan petang [al-Insân/76:25]
Dan sebutlah (nama) Rabb-mu banyak-banyak, dan bertasbihlah (memuji-Nya) pada waktu petang dan pagi hari.“ [Ali ‘Imrân/3:41]
Dan puluhan lainnya yang semisal
Ahli Dzikir itu mengucap : Tahlil itu laailaha illaah. Takbir itu Allhu Akbar. Tahmid itu Alhamdulillah. Istighfar itu astaghfirullah hal adhiem. Hauqalah itu laahaula wala quwwata illa billah. Shalawat itu allahumma sholi ala Muhammad. Itulah redaksi dzikir dan shalawat yang direkomendasi Nabi saw.
*^^^^*
Ahli Ilmu itu memikirkan penciptaan Allah yang di langit dan di bumi
Allah berfirman: Orang yang berakal adalah mereka yang senantiasa memikirkan ciptaan Allah, merenungkan keindahan ciptaanNya, kemudian dapat mengambil manfaat dari ayat-ayatNya, seraya berdzikir kepada Allah dengan hati, lisan, dan anggota tubuh seraya menjalankan aktivitas sehari-harinya.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"
@nurbaniyusuf
Komunitad Padhang Makhsyar
Sumber FB Ustadz : Nurbani Yusuf