Ibn Taimiyah Membela dan Memuji Tokoh Mujassimah - Kajian Ulama

IBN TAIMIYAH MEMBELA DAN MEMUJI TOKOH MUJASSIMAH 

👉 Ada Salafi Wahabi yang mengatakan, kalian dalam menilai syaikhul IBN Taimiyah sebagai mujassimah hanya menilai dari para pembencinya saja, coba kalian lihat banyaknya pujian para ulama terhadap IBN Taimiyah, ini membuktikan tuduhan kalian hanya dasar kebencian ..

👉 Perkataan Wahabi tersebut jelas salah total jika menyatakan IBN Taymiah terbebas dari KESESATAN Tajsīm, pujian ulama yang disematkan kepada IBN Taimiyah tak lain hanya memuji kelebihan yang dimilikinya saja, seperti kecerdasan, hafalan, penyampaian ilmu dll, ini memang diakui dimiliki oleh IBN Taimiyah, adapun pemahaman sesat seperti faham tajsim IBN Taimiyah yang banyak pula dijelaskan oleh para ulama, ini jelas bukan dari faktor kebencian, dan pujian para ulama jelas tidak bisa melunturkan fakta akan banyaknya faham sesat dari IBN Taimiyah 

👉 Coba kalau kita menggukan cara berfikir para Wahabi ini, maka tentu akan sangat rusak, contoh saja ketika IBN Taimiyah membela salah satu tokoh mujassimah, bahkan juga memujinya yaitu Muqotil yang sangat jelas banyak disebut kesesatanya oleh banyak ulama, lantas apakah muqotil ini layak diikuti pemahaman sesatnya hanya krna IBN Taimiyah juga membela dan memujinya ??

✅ Berikut pembelaan IBN Taimiyah terhadap Aqidah sesat tajsim muqotil, IBN Taimiyah membela mati matian muqotil,dia mencoba menafikan Muqotil daripada faham Tajsim dengan menganggap bahwa Imam Al-Asy'ari r.a. yang mengkritik Muqotil di sebabkan karena merujuk kepada rujukan Mu'tazilah.

👉 Ibn Taimiyyah sedaya-upaya membersihkan Muqotil bin Sulaiman daripada kritikan Imam Al-ASy'ari dengan berkata:

وأما مقاتل فالله أعلم بحقيقة حاله والأشعري ينقل هذه المقالات من كتب المعتزلة وفيهم انحراف عن مقاتل بن سليمان فلعلهم زادوا في النقل عنه أو نقلوا عن غير ثقة وإلا فما أظنه يصل إلى هذا الحد…ومقاتل بن سليمان وإن لم يكن يحتج به في الحديث لكن لا ريب في علمه بالتفسير وغيره

Maksudnya: Adapun Muqotil, hanya Allah lebih mengetahui hakikat keadaannya.Sedangkan, Al-Asy'ari menukilkan perkataan-perkataan ini (Muqotil menjisimkan Allah) daripada kitab-kitab Mu'tazilah yang mengandung penyelewengan terhadap Muqotil bin Sulaiman. Boleh jadi, mereka menambah nukilan (yang di buat2) terhadapnya (Muqotil) atau ianya diriwayatkan daripada orang yang tidak thiqah. Kalau tidak, aku tidak berfikir bahwa Muqotil sampai ke tahap yang demikian (tajsimnya).... Muqotil walaupun tidaklah dari kalangan orang yang di pakai hujah dengannya dalam hadith, tetapi tidak dinafikan keilmuannya dalam tafsir dan sebagainya". [Minhaj As-Sunnah: 2/618]

👉 Bukan hanya membela, IBN Taimiyah pun mengakui kontribusi Muqātil bin Sulaimān (w. 150 H) dalam analisis gramatikal dan stilistik Al-Qur'an. Muqātil dianggap sebagai salah satu peletak dasar kajian tafsir Al-Qur'an dengan pendekatan linguistik dan stilistik.

Ibn Taimiyah memuji Muqātil dalam beberapa karyanya:

Karya Ibn Taimiyah

1. "Al-Tawhid" (Jilid 1, Hal. 216-217)

2. "Al-Muqaddimah fi Usul al-Tafsir" (Hal. 45-46)

3. "Al-Minhaj al-Sunnah al-Nabawiyah" (Jilid 7, Hal. 334-335)

👉 Padahal sudah diketahui, muqotil jelas sesat dan bukan hanya imam Asy'ari yang mengkritisi pemahaman sesatnya 

✅Imam Abu Hanifah r.a. yang menjadi rujukan para ulama ahlus-sunnah dalam bidang aqidah juga ada berkata tentang Muqotil ini

أتانا من المشرق رأيان خبيثان، جهمٌ معطلٌ ومقاتلٌ مشبه

Maksudnya: Telah datang kepada kami dari timur dua pendapat yang buruk iaitu Jahm yang berfaham Mu'athil (menafikan sifat Allah) dan Muqotil yang Musyabbih (menyerupakan sifat Allah dengan makhluk). [Tarikh Baghdad 13/164]

✅Imam Ahmad r.a. berkata tentang Muqotil:

كانت له كتب ينظر فيها إلا أني أرى أنه كان له علم بالقرآن

Maksudnya: "Sesungguhnya baginya (Muqotil) memiliki kitab-kitab (iaitu kitab-kitab ahli kitab) yang beliau sering rujuk kepadanya. Kecuali, aku melihat bahwa dia mempunyai ilmu tentang Al-Qur'an (tafsiran)." [Tarikh Baghdad 13/161]

✅Imam Ibn Hibban juga berkata:

كان يأخذ عن اليهود والنصارى علم القرآن الذي يوافق كتبهم وكان مشبها يشبه الرب بالمخلوقين

Maksudnya: "Beliau (Muqotil) meriwayatkan daripada Yahudi dan Nasrani tentang ilmu Al-Qur'an (tafsirannya) yang sesuai dengan kitab-kitab mereka (ahli kitab) dan beliau adalah seorang Musyabbih yang menyerupakan Allah dengan makhluk. [[Al-Majruhun 2/15]

👉jadi kesimpulan jelas muqotil adalah mujasim yang terkontaminasi dengan faham ahli kitab [yahudi nasrani], jadi Disni  jelas bahwa wahabi adalah pengikut salaf yang mujassimah,bukan pengikut salaf sebenarnya.

Wallahu alam 

Sumber FB : Aqidah Salaf

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Ibn Taimiyah Membela dan Memuji Tokoh Mujassimah - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®