Wasiat KH Hasyim Tentang Larangan Belajar Durratun Nasihin
Hal ini disampaikan oleh KH Mustain Syafi’i pakar Al Quran dari Tebu Ireng, Jombang. Beliau menceritakan bahwa salah satu wasiat KH Hasyim Asy’ari adalah santri tebu ireng dilarang mempelajari kitab Durratun Nasihin disebabkan tercemarnya kitab tersebut oleh hadits-hadits lemah dan palsu. Penulis Durratun Nasihin banyak tidak mencantumkan sumber teks suatu hadits sehingga sulit untuk dilacak, kalaupun begitu memang status yang diberikan oleh Syaikh Utsman yakni penulis memang berawal dari teks hadits yang dipalsukan, penulis banyak merujuk pada kitab Tambigh Al-Ghafilin, kitab Mau’idhah Hasanah, Daqa’iq Al-Akhbar.
“Kitab Durratun Nasihin memuat beberapa hadits lemah, untuk menjaga santri maka diingatkan agar tidak mempelajarinya,” ujar Kiai Mustain.
KH Hasyim Asy’ari memperbolehkan mengkaji kitab ini secara ilmiah hanya bagi santrinya yang memang secara khusus sudah menguasai ilmu hadits dan dapat mengkuliti serta menjelaskan isi kepalsuan hadits-hadits tersebut untuk disampaikan kepada pendengar.
Jika anda hari ini sudah mengetahui akan banyaknya teks hadits palsu yang menghiasi kitab tersebut, namun anehnya anda menyembunyikan kebenaran ini. Sungguh anda termasuk penyebar dan pembantu penyebar kedustaan atas nama Nabi.
“Barang siapa menceritakan dariku suatu hadits yang dia ketahui termasuk kedustaannya, maka dia termasuk di antara dua pendusta.” (HR. Muslim dalam Al-Muqadimah, Ibnu Majah no. 41, dan yang lainnya).
Sumber FB : Pengetahuan Muslim